REPUBLIKA.CO.ID, MUSI RAWAS – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai, para ulama harus turun tangan dalam menyelamatkan situasi bangsa Indonesia yang semakin memburuk.
"Para ulama dipanggil untuk selamatkan situasi karena semakin buruk. Sebab, negara Indonesia kaya namun rakyat banyak yang miskin karena terjadi ketidakmerataan distribusi ekonomi," kata Mahfud, Jumat (7/3).
Hal itu diungkapkan Mahfud dalam acara silaturahim dengan ulama se-Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi yang diadakan di Pendopo Kediaman Bupati Musi Rawas. Mahfud mengatakan, ketidakadilan dalam struktur ekonomi menyebabkan masyarakat bertindak destruktif misalnya melakukan tindak kekerasan dan saling membunuh.
Karena itu, menurut dia, mengapa ulama harus dipanggil untuk memperbaiki kondisi masyarakat. "Imam al-Ghazali mengatakan, rusaknya suatu masyarakat karena pemerintahannya, dan pemerintah rusak karena rusaknya ulama. Ulama memberi fatwa yang menguntungkan pemerintah," kata Mahfud.
Ia menambahkan, apabila istilah ulama diperluas, maka itu termasuk antara lain ilmuan politik, ekonomi. Para ulama itu harus memberikan kritik konstruktif pada pemerintahan untuk memperbaiki kondisi masyarakat.
"Ulama politik melakukan survei hanya untuk tujuan cinta dunia dan kedudukan, maka
berkontribusi bagi keruntuhan pemerintahan," katanya.
Selain itu, kata Mahfud, para ulama harus turun langsung untuk menyadarkan masyarakat bahwa pelaksanaan pemilu untuk memperbaiki kondisi bangsa. Ulama harus turun tangan membangun kesadaran politik masyarakat di tengah kondisi masyarakat yang pragmatis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
