Jumat 07 Mar 2014 06:55 WIB

Cerita Islam di Bulgaria (4)

Muslimah Bulgaria.
Foto: Aljazeera.com
Muslimah Bulgaria.

Oleh: Teguh Setiawan

Sedemikian rumitnya idenitas Muslim Roma menyebabkan sensus yang diselenggarakan pemerintah Bulgaria tidak pernah menghasilkan data yang valid. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah mereka.

WikiLeaks menyebut jumlah mereka antara 200 ribu sampai 400 ribu. Marushiakova & Popov, mengutip hasil Maret 2001, menyebut 104.831 terdaftar sebagai etnis Roma pemeluk Muslim Sunni dan 18.342 menyebut diri sebagai Roma pemeluk Syiah.

Muslim Roma; Sunni atau Syiah, menghuni tiga desa; Pazardzhik, Stolipinovo, dan Hadjihasan Mahalla, lainnya menyebar di tengah-tengah permukiman Turki. Mereka yang memeluk Syiah berbicara dalam bahasa Gypsie. Yang Sunni relatif telah menanggalkan bahasa ibu, dan lebih suka berbicara dalam bahasa Turki.

Dibanding komunitas Muslim lainnya, Muslim Roma – Sunni atau Syiah – mungkin yang paling menderita. Desa-desa mereka tanpa listrik, fasilitas pendidikan, dan lapangan kerja. Mereka yang tinggal di tengah komunitas Turki dan Bulgaria harus mengalami perlakuan diskriminatif tak kunjung usai. Orang Bulgaria menyebut mereka Gypsie Turki dengan memori keislaman.

Sensus Maret 2001 tidak mencantumkan Pomaks sebagai etnis terpisah. Secara fisik Pomaks adalah orang Bulgaria, tapi menjadi terpisah karena memeluk Islam. Selama satu dekade pemerintah Bulgaria berusaha memaksa mereka kembali menjadi penganut Orthodox, tapi gagal.

Dalam 20 tahun terakhir, Pomaks menjadi subyek studi banyak sarjana antropologi  karena posisinya yang unik di dalam masyarakat Bulgaria. Sejumlah peneliti menyebut mereka Muslim Bulgaria, tapi sebagian lainnya tidak. Studi Krasteva-Blagoeva di sejumlah desa di Pegunungan Rhodope menyebutkan hampir tidak ada definisi yang pasti soal Pomaks.

Penelitian Marushiakova & Popov memperlihatkan hampir selalu terjadi perubahan identitas etnis di masyarakat Pomaks. Perubahan identitas paling masif terjadi di tahun 1980-an, ketika pemerintah Bulgaria melakukan kristenisasi paksa terhadap mereka. Akibat lain dari perubahan identitas ini adalah ketidak-pastian soal populasi Pomaks.

Hasil sensus 1992 menunjukan terdapat 170.934 pemeluk Islam berbahasa Slav di Bulgaria. Sedangkan sensus empat tahun berikutnya memperlihatkan hanya ada 120 ribu. Dari jumlah itu, 65 ribu menyebut diri sebagai Pomaks. Terakhir, sensus Maret 2001 menunjukan terdapat 85 ribu Muslim Bulgaria, atau Muslim berbahasa Slav.

Memang tidak mudah mendapatkan angka pasti jumlah Muslim Bulgaria dan Pomaks. Namun, perhitungan harus dilakukan – meski dengan beberapa skeptisisme – dan cara yang paling mungkin adalah menggunakan preferential ethnic affiliation. Hasilnya, terdapat kira-kira 250 ribu Muslim Bulgaria dan Pomaks saat ini.

Sebagian besar Muslim Bulgaria dan Pomaks bermukim di desa-desa di Pegunungan Rhodope. Lainnya, dalam jumlah yang sedikit, bermukim di kantong-kantong sekitar Pegunungan Balkan, tepatnya di lereng Middle Stara Planina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement