REPUBIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia membutuhkan ASI. ASI seperti apa, tentu saja buka air susu ibu, melainkan Al-Quran, Salat dan Infaq.
Dr. Dodi Syihab, MA pimpinanan dari Qur'anic Intelligence Centre (QIC) mengatakan kepada ROL di sela acara Islamic Book Fair, di Jakarta, Selasa (4/23) mengapa harus tiga hal tersebut karena tiga hal tersebut saling berkaitan dan tidak bisa ditinggalkan satu diantaranya.
"Karena Alquran hubungan manusia dengan Allah, Salat hubungan manusia dengan jiwanya, Infaq hubungan manusia dengan lingkungan. Apabila salah satu tidak ada, kita pakai AS tidak pakai I, kita mengabaikan manusia dan lingkungan. Terus bila kita punya hubungan dengan lingkungan, salat kita punya jiwa tetapi tidak bisa membaca Quran, berarti dia tidak punya Tuhan, artinya ateis. Jadi harus ada semuanya," ujarnya.
Dodi mengatakan Indonesia bisa menjadi lebih baik bila masyarakat terlebih lagi penjabat negaranya menerapkan ASI dalam kesehariannya. Dodi menerangkan, bila Indonesia menerapkan ASI insya Allah akan dijauhkan dari azab Tuhan.
"Siapa pun dirimu ASI lah, Alquran dibacakan dengan benar, Salat di ditegakan awal waktu, Infaq diberikan dnegan ikhlas. kalau ASI dilakukan dengan benar, Insya Allah tidak ada azab," jelasnya.
"Seperti janji Allah, tidak ada azab disekitarmu, dalam dirimu, keluargamu lingkunganmu, bangsa yang ita cintai, bahkan di muka bumi ini selama ada antafihim. Siapa itu Antafihim? Rasulullah. Siapa itu Rasulullah? The walking Quran. Apa itu Quran yang berjalan? itu adalah ASI. alquran dibacanya tiap hari, salat di awal waktu, infaq suka menorong orang lain," tambahnya
Dodi juga mengingatkan buat para pemimpin yang terpilih nanti untuk coba menerapkan ASI. Karena menurutnya dengan ASI akan bisa membawa bangsa Indonesia lebih baik kedepannya. "Bangsa kita Insya Allah bagusbagus, kita mengahrapkan pemimpin besok memiliki ASI. kalau tidak dia kan merusak bangsa," jelasnya.