Selasa 04 Mar 2014 05:41 WIB

Komunitas MBC Bandung Ajak Anak Mengenal Islam

Rep: mj03/ Red: Damanhuri Zuhri
Ratusan anak yatim dan dhuafa membaca Alquran usai berdoa bersama.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ratusan anak yatim dan dhuafa membaca Alquran usai berdoa bersama.

REPUBLIKA.CO.ID,

Allah SWT bekerja dengan cara yang sering kali tidak kita pahami.

BANDUNG -- Selama ini, komunitas motor gede (moge) identik dengan orang-orang pengendara motor yang arogan dan mau menang sendiri di jalan.

Namun, sebenarnya tidak demikian. Hal ini dibuktikan oleh Motor Besar Club (MBC) Bandung beberapa waktu lalu di Trees Café, Jalan Bungur No. 1 Bandung.

Selain agenda rutin berupa touring, MBC Bandung rutin menyelenggarakan kegiatan sosial seperti membantu korban bencana dan mengadakan pengajian bersama anak yatim piatu.

Dalam kesempatan belum lama ini, MBC mengadakan kegiatan pengajian dengan mengundang 30 anak yatim dari berbagai daerah di Bandung, Jawa Barat.

Anak-anak dengan busana muslim tampak duduk rapi di halaman Trees Café. Mereka tengah serius mendengarkan wejangan dari Ustaz Erick Yusuf yang juga menjadi salah satu anggota MBC di bidang keagamaan.

Dalam ceramah singkatnya, Ustaz Erick membahas proses terjadinya manusia dan kiamat. “Kita semua, dulu pernah berada di alam rahim. Jadi, semua Insya Allah lahir dari rahim seorang ibu,” ujar ustaz yang juga menyukai seni ini.

Sebelum di alam rahim, setiap manusia diciptakan di alam ruh. Di sana, Allah SWT mengambil kesaksian dari jiwa kita, apakah benar Allah tuhan kita. Penduduk langit dan malaikat semua dijadikan saksi.

Ustaz Erick mengatakan, Nabi Adam itu dijadikan dulu jasadnya. Kemudian ditiupkan ruhnya. Setelah Nabi Adam dan Hawa, semua diambil dari tulang rusuk Nabi Adam, ruh-ruh yang berja tuhan seperti biji atom yang berjatuhan.

Kemudian ruh-ruh itu dikumpulkan, diambil kesaksian oleh Allah SWT. Kita diuji atas kesaksian kita. Allah menguji kita dengan cara menurunkan kita ke muka bumi.

“Tetapi Allah SWT tidak menurunkan begitu saja. Allah bekerja dengan cara yang sering kali tidak kita pahami. Cara seolah-olah kita yang melakukan itu. Padahal, semua terjadi atas izin Allah,” ujar Ustaz Erick.

Ketika ruh-ruh diciptakan, disimpan oleh Allah. Satu persatu diturunkan ke dunia melalui alam rahim. Manusia diciptakan oleh Allah dari tanah liat. Selama ini, apapun yang kita makan selalu mengandung unsur tanah. Semua makanan, baik itu hewan maupun tumbuhan.

Dikatakan Ustaz Erick, yang mengatur apa yang ada di dalam diri manusia adalah Allah. Manusia berikhtiar, tapi Allah yang memberi ketetapan.

Kata dia, semua manusia masa depannya adalah maut. Seluruh manusia mau percaya atau tidak, suka atau tidak, tahu atau tidak, semua nya tengah berjalan menuju Tuhannya. Menuju pada kematian.

“Hanya saja setiap orang menuju kematian dengan caranya masing-masing. Mau dengan murka Allah atau dengan ridha Allah,” katanya.

Setelah kematian, maka kita akan masuk alam barzah, yang dikenal dengan alam kubur. Barzah artinya memisah kan antara dunia dan akhirat.

Sedangkan saat kiamat qubra, kata Ustaz Erick, semua manusia dibangkitkan kembali. Saat dibangkitkan itu, umat manusia ditanya tentang kesaksian di alam ruh.

“Kita diminta pertanggungjawaban. Lalu menuju ke yaumul hisab, kemudian rumah kita yang sebenarnya itu adalah akhirat,” ujarnya.

Kegiatan kegamaan ini berlanjut dengan pembagian bingkisan kepada anak-anak yatim dan makan bersama.

Ketua MBC Bandung, Anton Anwar mengatakan, selama ini anggapan orang terhadap pengguna motor besar biasanya identik dengan orang-orang yang arogan, dan di jalan mau menang sendiri.

“Padahal, kita banyak bergerak di bidang sosial. Aksi sosial harus dikedepankan karena kita berada di komunitas sosial,” ujarnya.

Aksi sosial ini salah satunya ingin berbagai dengan anak-anak yatim. Tak hanya pemberian bantuan, tapi ingin juga mengajarkan kepada mereka tentang Islam yang sesungguhnya.

Komunitas yang berdiri sejak 2005 ini dibentuk karena belum ada klub yang bisa menampung semua jenis motor gede. Walaupun sebenar nya sudah banyak komunitas motor gede, namun keba nyak an dari komunitas tersebut hanya khusus untuk satu jenis motor.

MBC, dikatakannya, tidak membatasi keanggotaannya. Yang terpenting, anggotanya memiliki motor di atas 400 cc. Jumlah anggota MBC sampai saat ini kurang dari 200 orang. Terdiri dari berbagai pihak. “Kita ingin merangkul semua perbedaan menjadi satu,” katanya.

Karena itu, kata Anton, yang ditanamkan ke temanteman anggota MBC adalah mentaati peraturan, tertib lalu lintas dan tidak arogan.

”Kalau ada yang melanggar kita langsung atasi,” ungkap pria yang sudah menyukai motor gede sejak 1984 ini. Menurutnya ada satu hal penting yang harus ditanamkan, orang motor besar harus juga bisa berjiwa besar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement