REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi
Jutaan dolar AS berpotensi hilang begitu saja. Bukan hanya dari ekspor daging sapi ke negara-negara Timur Tengah, melainkan juga aliran wisata dari wilayah itu ke Denmark. Potensi kerugian dipicu keputusan Denmark melarang penyembelihan dengan cara Islam.
Larangan berlaku efektif sejak Senin (17/2). Kemungkinan negara-negara yang menjadi pasar Denmark melakukan boikot, seperti pernah terjadi beberapa waktu lalu. Selama ini, negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, membeli daging dari Denmark.
Sebelum kebijakan berlaku, komunitas Muslim dan Yahudi di Denmark menentang pemerintahnya. Menurut mereka, ini membelenggu kebebasan beragama. Namun, Menteri Pertanian Dan Jorgensen menegaskan hak binatang lebih diprioritaskan.
Sejumlah sumber di Council of Saudi Chambers (CSC), Arab Saudi, mengatakan, larangan itu seharusnya segera dicabut. Jika tidak, akan berdampak pada hubungan perdagangan Arab Saudi dan Denmark yang nilainya mencapai enam miliar Reyal.
Taha bin Saeed, warga Arab Saudi, pun marah. Ia menilai Denmark hipokrit. “Mereka menyembelih jerapah di depan publik untuk makanan singa. Lalu, melarang penyembelihan yang sesuai standar agama,” katanya, seperti dikutip Arab News, Ahad (23/2).
Sebuah agen perjalanan mengungkapkan, larangan penyembelihan halal, bakal membuat wisatawan negara Timur Tengah enggan kembali mengunjungi Denmark. Sebuah dampak buruk bagi sektor wisata.
Menurut cendekiawan Muslim, Fouad Tawfik, secara ilmiah penyembelihan yang sesuai Islam lebih baik bagi binatang daripada mematikannya dengan sengatan listrik. “Negara Muslim harus setop impor dari Denmark kalau cara halal dilarang.”
Selain itu, ilmuwan Muslim Zakir Naik mengungkapkan penyembelihan cara Islam higienis. Sebab, memungkinkan seluruh darah dari binatang yang disembelih keluar. Darah, katanya, merupakan medium bagi bakteri dan racun yang menyebabkan penyakit.
Daging dari binatang yang disembelih dengan cara Islam selalu segar. Merespons keadaan ini, Denmark mencoba menenangkan semua pihak. Menteri Pertanian Dan Jorgensen, Ahad, mengatakan penyembelihan halal tetap berlaku di Denmark.
Kedubes Denmark di Riyadh, Arab Saudi, menegaskan hal yang sama. “Tak ada larangan soal penyembelihan dengan cara Islam di negara kami,” ujarnya. Mereka pun berdalih sikap Pemerintah Denmark salah dipahami.
Zaid Khan, blogger, mendorong Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya mengimpor daging halal dari negara Muslim. Misalnya, dari Pakistan, Turki, dan Malaysia. “Keputusan Denmark harus membuat Muslim proaktif.”