Selasa 25 Feb 2014 16:17 WIB

Gereja Katolik Berupaya Privatisasi Masjid Kordoba

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Chairul Akhmad
Mihrab Masjid Agung Kordoba di Spanyol.
Foto: Classes.colgate.edu
Mihrab Masjid Agung Kordoba di Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, KORDOBA -- Pakar hukum terkemuka Spanyol, Antonio Manuel Rodriguez Ramos, menuding gereja Katolik tengah berupaya memprivatisasi Masjid Agung Kordoba.

Ia mengatakan, Uskup Agung Demetrio Fernandez berusaha mengklaim kepemilikan bangunan bersejarah di Andalusia tersebut agar benar-benar bersih dari identitas Islam.

Dilansir dari World Bulletin, awal pekan lalu, Rodriguez menyebut Uskup Fernandez mencoba memanfaatkan celah hukum pertanahan yang ada di Spanyol untuk memprivatisasi Masjid Agung Kordoba di bawah naungan Gereja Katolik.

“Hal ini bakal menempatkan masjid tersebut dalam bahaya. Padahal, bangunan ini termasuk salah satu situs warisan dunia UNESCO,” kata akademisi dari Universitas Kordoba itu.

Direktur Junta Islamica (Dewan Islam Spanyol) Isabel Romero mengatakan, Masjid Agung Kordoba merupakan peninggalan bersejarah milik semua orang Spanyol. “Karenanya, menjadi sangat aneh bila bangunan itu harus diklaim oleh tangan swasta,” katanya kepada Irish Times.

Masjid Agung Kordoba awalnya dibangun pada abad ke-VIII (tepatnya tahun 784 M) oleh penguasa Muslim Spanyol di bawah Dinasti Umayyah.

Bangunan ini kemudian diubah fungsinya menjadi Katedral setelah Andalusia jatuh ke tangan tentara Nasrani pada 1236 M, saat terjadinya inkuisisi Spanyol. Kala itu, ada jutaan Muslim pribumi yang dibantai, dibuang, dan dipaksa memeluk Katolik.

Sejak kejatuhan Andalusia, tidak pernah lagi ada umat Islam yang menunuaikan shalat di Masjid Cordoba. Meskipun demikian, bangunan tersebut saat ini tetap dibuka untuk umum dan siap menyambut semua pengunjung dari seluruh dunia, tanpa melihat latar belakang agama mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement