REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menanamkan rasa peduli terhadap korban bencana, sepertinya perlu dilakukan sejak dini. Seperti yang dilaksanakan Rumah Zakat (RZ) Solo.
Bersama 100 Anak Yatim Dhuafa di Lapangan Tegalasri, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rumah Zakat Ahad (23/2) menggelar doa untuk korban bencana alam di pelbagai daerah.
Tak hanya menggelar doa bersama, 100 anak yatim dhuafa juga mengadakan khataman alqur'an. ''Semua ini dilakukan sebagai upaya untuk memohon hal terbaik kepada Allah SWT,'' ujar Branch Manager RZ Solo, Mei Sri Widuri.
Mei berharap warga negara Indonesia yang awal tahun ini menghadapi bencana. Seperti banjir, longsor, hingga gunung meletus, senantiasa diberi kekuatan tabah dan sabar.
Menurut Mei, berbagai upaya telah dilakukan bersama. Seperti, menerjukan relawan untuk melakukan evakuasi korban bencana, penyaluran bantuan, pelayanan kesehatan, dan sebagainya.
Namun, semua tak boleh melupakan satu kekuatan umat muslim yang amat besar, yakni doa. ''Semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk negara kita,'' kata Mei.
Masih menurut Mei, hingga saat ini jumlah korban bencana alam nasional yang dibantu donatur RZ mencapai 35.231 orang. Aksi tersebut dilakukan di 18 daerah.
Diantaranya, Medan, Jakarta, Tangerang, Cikarang, Bekasi, Subang, Indramayu, Pekalongan, Kudus, Semarang, Banyumas, Solo, Jogja, Surabaya, Kediri, Malang, Jombang, dan Manado.
Adapun aksi Siaga Bencana yang dilakukan yaitu evakuasi, posko dapur umum, Aksi Siaga Sehat, Aksi Siaga Gizi, penyaluran makanan, obat-obatan, logistik, toilet portable, sanitasi dan trauma healing.
''Mungkin, ini salah satu hikmah dari bencana alam yang terjadi di negara kita. Alhamdulillah, masih banyak donatur baik korporat, komunitas, ataupun perorangan yang peduli dan kemudian menitipkan bantuan kepada RZ,'' jelasnya.
Ia mencatat ada tujuh perusahaan, dan komunitas yang menjalin sinergi untuk membantu korban bencana dengan mendirikan Posko di 18 kota.
Serentak
Doa untuk Indonesia ini, kata Mei, serentak diselenggara di 30 kota di Indonesia. Dan, juga melibatkan anak yatim dan dhuafa yang mendapatkan santunan dari donatur RZ.
''Semoga doa dari anak-anak kita ini didengar Allah SWT. Sehingga hanya hal terbaiklah yang akan datang kepada negara ini,'' tambah Ketua Panitia Doa Untuk Indonesia, Joko Adiyanto.
Dalam kegiatan yang terbuka untuk umum ini, RZ mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari Aceh hingga Papua untuk mengingat kembali kebesaran Tuhan dan berserah diri atas kehendak-Nya.
''Semoga dengan kegiatan ini, kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana meningkat dan masyarakat terlindung dari dampak bencana,'' tutur Joko.
Meski RZ dan relawan banyak diterjunkan untuk membantu korban bencana, agenda rutin RZ tetap berjalan. Diantara yang dilaksanakan, adalah launching Pusat Edukasi Gizi Masyarakat (PEDM).
Menurut Joko, selaku penggagas kegiatan ini, tujuan acara ini untuk melihat langsung kondisi gizi sebuah masyarakat. Dengan hal tersebut, bisa memberikan edukasi yang tepat untuk bisa meningkatkan derajat gizi dan kesehatan penduduk setempat.
Mei menambahkan, tujuan diselenggarakan program ini selain untuk memperingati hari gizi nasional, juga untuk menambah pengetahuan peserta ibu Balita tentang manfaat telur untuk gizi Balita.
''Kami ingin menambah rasa percaya diri ibu Balita untuk memilih sumber makanan lokal sebagai sumber gizi yang baik. Selain itu, kami juga ingin berbagi pengetahuan tentang tata laksana pengelolaan pangan lokal yang baik.''
Ini adalah program rintisan, harapan ke depan lebih banyak lagi pihak yang bermitra untuk bersama meningkatkan kualitas gizi masyarakat.