Senin 24 Feb 2014 08:53 WIB

Pulang ke Granada

Masjid Cordoba yang beralih fungsi menjadi Gereja Kathedral.
Foto: .
Masjid Cordoba yang beralih fungsi menjadi Gereja Kathedral.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ferry Kisihandi

Bayi Loubaris bersuara lantang. Ia menuntut Pemerintah Spanyol memberikan hak sama kepada Muslim. Khususnya bagi mereka yang pernah terusir pascajatuhnya kekhalifahan di Granada, Andalusia. Pada 1609, warga Muslim terusir, mereka dikenal dengan nama Moriscos.

‘’Pemerintah mesti memberikan hak sama kepada semua warga yang pernah terusir. Jika tidak kebijakan mereka pilih kasih, bahkan bersifat  rasis,’’ kata Loubaris yang menjabat presiden Association for Historical Legacy of Al-Andalus itu.

Tuntutan Loubaris muncul setelah pada Selasa (18/2) lalu, Menteri Hukum Spanyol Alberto Ruiz-Gallardon memberikan kewarganegaraan pada Yahudi Shepardi yang pernah terusir dari negara ini. Putusan merujuk pada undang-undang sipil baru yang disahkan awal Februari.

 

Undang-undang ini mengizinkan keturunan Yahudi Shepardi, yang diusir pada 1492, mendapatkan kembali kewargangeraan Spanyol.

Hampir 3,5 juta Yahudi Shepardi diperkirakan akan mengajukan aplikasi untuk memperoleh kewarganegaraan Spanyol.

Mereka selama lebih dari lima abad berada di pengasingan. Loubaris menyatakan langkah Spanyol terhadap Yahudi sangat positif. Ini merupakan pengakuan kesalahan pemerintah karena mengusir warga negaranya sendiri.

Ia menegaskan pula, keturunan para Moriscos mempunyai hak sama. Selain soal status warga negara, Muslim pun menghendaki pengakuan lebih luas atas warisan budaya dan ilmu pengetahuan terhadap Spanyol.

Setelah jatuhnya Granada, Muslim mengalami penyiksaan, pembunuhan massal, dan dipaksa beralih agama ke Kristen. Dan eksodus Muslim mulai terjadi pada Februari 1502. Muslim berkuasa di Spanyol sejak 711 hingga 1492.

Di sisi lain, Muslim di Spanyol juga berharap agar Masjid Cordoba yang dibangun antara tahun 784 dan 786 kembali ke pangkuan umat Islam. Masjid ini berdiri saat pemerintahan Abdul Rahman I. Saat ini masjid ini beralih fungsi sebagai katedral.

Pada 2010, Uskup Cordoba Demetrio Fernandez, mendorong agar bangunan itu disebut sebagai Katedral Cordoba baik di rambu jalanan maupun brosur untuk wisatawan. Namun baik wisatawan maupun warga Spanyol tempat itu tetap disebut masjid.

Unesco menetapkan bangunan masjid tersebut sebagai warisan dunia. Antonio Manuel Rodriguez, profesor hukum sipil di University of Cordoba khawatir atas upaya Katolik terus menguasainya. Ia menyatakan, Masjid Cordoba merupakan simbol akulturasi budaya.

Rodriguez kepada Irish Time awal Februari lalu menyatakan, Masjid Cordoba merupakan simbol akulturasi kebudayaan.

‘’Kalau pihak keuskupan meneruskan upaya kristenisasi maka status warisan dunia pada masjid itu akan hilang,’’ katanya.

Direktur Islamic Junta Isabel Romero mengatakan, Masjid Cordoba adalah warisan sejarah milik semua warga Spanyol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement