REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pembentukan data mustahik tak lama lagi bisa segera direalisasikan. Badan Amil Zakat nasional (BAZNAS) akan menggunakan data BKKBN.
Direktur Pelaksana Baznas, Teten Kustiawan menilai melihat dari perkembangan yang ada realisasi data mustahik terintegrasi tidak butuh waktu lama. Karena data utama dari BKKBN bisa disinergikan dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
"Kita sudah melakukan pertemuan dengan LAZ, Baznas memastikan data yang dimiliki Laz tidak akan hilang. Justru data yang ada dapat dikonfirmasi. Bukan membuang data atau melakukan survei lagi," katanya.
Sejauh ini, lanjut dia, Baznas tinggal merumuskan dan mendesain struktur data base seperti apa. Intinya, model yang telah dijalankan Kabupaten Sragen akan menjadi contoh. Tentu, cakupannya jauh lebih luas. "Saya kira Insya Allah siap, dua tahun," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Baznas tengah mempersiapkan data mustahik terintegrasi. Data ini dimaksudkan guna menyalurkan zakat dengan tepat sasaran. Saat ini, baik Baznas atau Lembaga Amil Zakat memiliki data yang berbeda soal mustahik.