REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Fuji Pratiwi
Menjelang Subuh, puluhan mahasiswa University of California, San Diego, AS, beranjak dari tempat tidurnya. Mereka menyeterika kemeja, menyiapkan dasi, lalu berhamburan ke mobil.
Tujuan mereka, Islamic Center of San Diego. Di sana, mereka dilantik sebagai bagian dari kelompok pengajian Alpha Lambda Mu yang merujuk pada tiga huruf Alquran, alif, laam, mim.
Kelompok ini tak hanya mengkaji Islam tetapi juga membangun persaudaraan. Seusai shalat Subuh, sebanyak 13 mahasiswa itu membaca ikrar.
Mereka mencermati nasihat pembimbingnya agar selalu menjalankan nilia-nilai Islam, memiliki kesungguhan, dan penuh rasa maaf.
Mereka mesti menerapkannya dalam pergaulan kampus. Setiap anggota baru pun mengungkapkan tekadnya menjadi sosok lebih baik.
Rumzi Khan, mahasiswa ilmu komputer yang juga ditunjuk untuk memimpin kelompok ini, berikrar menunaikan lebih banyak shalat. Tak hanya yang bersifat wajib tetapi juga sunah. Tekad lainnya, ia berusaha belajar lebih keras.
Samer Abusaleh, mahasiswa ekonomi, berjanji konsisten membaca Alquran. Haroon Masood, anggota lainnya, mengatakan, persaudaraan diajarkan dalam Islam. “Kami bisa saling mengingatkan,” kata mahasiswa psikologi ini seperti dikutip New York Times, Kamis (6/2) lalu.
Mereka bertemu dua kali sebulan. Meski demikian, tak semua anggota bisa menyisihkan waktunya. Nadir Masood, mahasiswa senior jurusan Ekonomi, sangat terkesan dengan kelompok pengajian ini.
Namun 20 jam kerja dalam sepekan sebagai karyawan perusahaan pakaian, dan kuliah, membuatnya hanya sedikit memiliki waktu istirahat. Jadi ia tak selalu ikut pertemuan.
“Pembentukan kelompok ini merupakan ide bagus. Sebuah konsep membangun persaudaraan yang erat. Tapi, saya tak mempunyai banyak waktu,” katanya seperti dikutip laman berita New York Times, Kamis (6/2) lalu.
Alpha Lambda Mu berdiri setahun lalu di University of Texas, Dallas. Pendirinya Ali Mahmoud, mahasiswa biologi dan sosiologi. Semula ia mengundang 40 mahasiswa. Namun, hanya 24 mahasiswa yang bertahan.
Merekalah yang kini bergabung dalam kelompok pengajian di Texas. Mahmoud mendirikan kelompok ini agar mahasiswa Muslim bisa menunjukkan dua identitas mereka, Muslim dan Amerika sekaligus.
Kegiatannya juga taj melulu bersifat agama. Mereka menggelar kegiatan besar setiap semester. Sebagian kegiatan murni bersifat sosial, lainnya berupa pengajaran keterampilan, mendorong kerja sosial dan membekali anggotanya dengan pengetahuan budaya Islam.




