Ahad 02 Feb 2014 01:03 WIB

Tujuh Indikator Bahagia (1)

Senyuman bahagia seorang petani (ilustrasi)
Foto: Republika/Amin Madani
Senyuman bahagia seorang petani (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID Ibnu Abbas RA adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang dijuluki Turjumaanul Qur’an(ahli menerjemahkan Alquran). Dia sangat telaten menjaga dan melayani Rasulullah SAW. Dia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW. Pada usia sembilan tahun Ibnu Abbas telah hafal Alquran dan telah menjadi imam di masjid. 

Sejak kecil Ibnu Abbas sudah menunjukkan kecerdasan dan semangatnya menuntut ilmu. Beragam gelar diperolehnya. Seperti faqih al-ashr (ahli fikih di masanya), imam almufassirin( penghulu ahli tafsir), dan al-bahr(lautan ilmu). 

Suatu hari, ia ditanya seorang tabiin (generasi sesudah para sahabat) mengenai kebahagiaan dunia. Ibnu Abbas menjawab ada tujuh indikator kebahagiaan dunia. Pertama, hati yang selalu bersyukur. Selalu menerima apa yang diberikan Allah SWT dengan ikhlas. “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.” (QS al-Mu’minun [23]: 1). 

Kedua, pasangan hidup yang saleh. Pasangan saleh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang saleh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesalehan. Sebaliknya, istri yang salehah akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suami dan anak-anaknya.

Ketiga, anak yang saleh. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang anak Adam mati maka terputuslah seluruh amalnya kecuali dari tiga perkara; sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim).

sumber : Erick Yusuf
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement