REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa berharap peran besar mencerahkan ekonomi masyarakat. Menurut dia, pesantren sebagai bagian dari komunitas penting di masyarakat, terutama di pedesaan lebih mampu menjelaskan wawasan ekonomi yang baik ke masyarakat luas.
"Komunitas keagamaan dan pesantren punya peran penting mencerahkan ekonomi masyarakat. Karenanya saya merasa perlu memberikan wawasan ekonomi kerakyatan dan masukan program pemerintah di awal tahun ini," ujar Hatta saat mengunjungi kantor pusat Majelis Tafsir Al quran (MTA) di Surakarta, Ahad (5/1) malam.
Menurut dia, wawasan ekonomi bangsa ini harus disampaikan ke semua lapisan masyarakat. Karena, terang dia, bagaimanapun juga komunitas agama telah membina ekonomi umat. Salah satunya MTA ini, dinilai telah membawa pencerahan ekonomi di masyarakat melalui bisnis yang telah dijalankan, seperti percetakan, air kemasan, lembaga pendidikan dan biro haji dan umrah.
Beberapa hal yang disampaikan Hatta terkait kebijakan ekonomi pemerintah ini, penting disampaikan agar masyarakat tetap mendapatkan informasi yang benar dan tepat. Ia juga menjelaskan adanya kisruh di masyarakat terkait kenaikan elpiji. Menurut Ketua Umum PAN ini, pemerintah sudah meminta Pertamina mengkaji kembali kebijakan menaikkan harga elpiji 12 kilogram.
Pemerintah memberikan waktu satu hari ke Pertamina untuk mengkaji hal ini. Karena ini korporat, maka jelas Hatta, masalah ini harus diselesaikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Kita minta ke RUPS Pertamina untuk mengubah kebijakan itu, hingga Senin sore ini pemerintah menunggu hasil keputusan baru itu," ujarnya.
Pihaknya tidak ingin keputusan Pertamina menaikkan gas elpiji 12 kilogram malah berdampak lebih buruk di masyarakat. Namun Hatta belum bisa menjelaskan apakah ini berarti kenaikan elpiji 12 kilogram dibatalkan atau ditunda."Yang pasti akan ada perubahan kenaikan elpiji 12 kilogram karena adanya masukan dari masyarakat," kata dia.