Oleh Muhammad Subarkah
REPUBLIKA.CO.ID, Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap Muslim. Begitu juga yang terasa bagi seorang rocker seperti Donny Fattah. Setelah mengalami jatuh bangun dalam kehidupan, tanpa dinyana datanglah panggilan untuk berhaji melalui adik perempuannya, Farida, pada Ramadhan 1994.
"Kak Don, mau nggak naik haji?’’ tanya Farida kepada sang kakak. Sesaat Doni pun terentak karena mendengar tawaran yang luar biasa dan di luar dugaan. "Wah, bener ini?’’ tukas Doni balik bertanya dengan spontan. Farida pun membenarkannya.
‘’Ini ada tiket satu, nih?’’ ujar Farida menyambut pertanyaan itu. Donny pun hanya mampu menjawabnya dengan pernyataan pendek karena terharu: ’’Alhamdulillah ….’’
Donny mengaku perjalanan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci baginya adalah sebuah perjalanan batin yang luar biasa.
Apalagi, dia memeluk agama Islam bukan sedari kecil, tetapi ketika sudah dewasa saat hendak menikah pada tahun 1975. Niat untuk menunaikan ibadah haji pun sudah terpendam cukup lama. Namun, dia belum mampu berhaji karena belum terkumpul dana.
"Setelah menjadi mualaf, saya belajar keras mendalami agama Islam. Tak hanya saat di Indonesia saja, saat saya tinggal di Amerika Serikat selama tiga tahun, saya banyak belajar agama di berbagai Islamic center yang ada di negara itu. Salah satu pencarian imanku saya tuangkan juga pada lagu “Anak Adam”, yang aku buat pada tahun 1978. Di situlah aku mulai menyadari perjalanan spiritualku,’’ ujar Donny Fattah.
Ajaran Islam bagi Donny memang bukan hal asing. Meski kedua orang tuanya bukan seorang Muslim, tetapi pada masa kecilnya ibu dan bapaknya itu dahulu sempat memeluk agama Islam.
Dari saudaranya yang berjumlah delapan orang, beberapa di antaranya juga kini menjadi Muslim. Maka, tak mengherankan bila pada lagu “Anak Adam” itu terdapat lirik lagu seperti ini: “Palingkanlah diriku, dari jurang dosa dan cemar. Ajar kami bersujud pada-Nya Yang Maha Kuasa.’’
Ketika naik haji, usaha kontemplasi dan pencari hakikat diri semakin menggebu dilakukan. Selama di Tanah Suci ia bertanya kepada siapa saja yang dianggap mendalam ilmu agamanya. Bahkan, tidak jarang ia berdiskusi dengan ulama Arab melalui percakapan yang dilakukan dengan bahasa Inggris dan sedikit Arab.
Alhasil, pada sebuah percakapan dengan ulama di Tanah Suci, Donny pun tersentak ketika ditanya mengenai makna atau apa yang sebenarnya dilakukan ketika manusia hidup di alam dunia.
"Jawaban ulama itu mengagetkan saya. Katanya, Tuhan menciptakan manusia di dunia adalah untuk menyembahnya. Ya, cuma itu saja, tapi dalam maknanya. Selama dalam pikiran saya, manusia berada di dunia adalah untuk bekerja keras dan kemudian bersenang-senang menikmatinya. Ternyata anggapan saya ini salah besar,’’ katanya.
Ketika melakukan ibadah haji, banyak hal yang membuat Donny Fattah merasa terlahir kembali. Baik itu berupa sentilan langsung agar tidak sombong dan terlalu percaya diri, atau hingga mengalami hal yang spiritual lainnya ketika dia ditolong dengan diberi minum oleh seorang lelaki berbaju putih, berwajah tenang, serta berkulit putih ketika dia terjepit serta terlempar saat melakukan tawaf.
’’Nah, ketika sudah minum dan hendak mengucapkan terima kasih, lelaki tadi sudah tak ada. Saya cari-cari ke sana-kemari saat itu juga tetap tidak ketemu. Ajaib sekali. Entah siapa lelaki itu.’’
Yang semakin membuatnya bahagia, pada saat naik haji itu Donny di Tanah Suci juga bertemu dengan rekan anggota God Bless lainnya, Abadi Soesman.
"Pada waktu naik haji itu ada kejadian unik yang aku alami bersama Abadi Soesman. Pada suatu hari ia mengajakku melakukan tawaf bersembahyang di Ka’bah. Dan ketika berada di depan Multazam, Abadi mengajaku berdoa buat God Bless.’’
Uniknya lagi, saat itu Abadi sudah tidak lagi berada di dalam God Bless. ’’Namun ternyata siapa yang sangka juga, setelah bertahun-tahun kemudian dia kembali lagi bergabung dengan God Bless. Doa di Multazam itu ternyata dikabulkan Allah. Tak disangka dan dinyana.’’
Donny pun mengaku efek dari pergi haji itu terus terasa sampai kini. Minimal, kini dia merasa lebih tenang dan pasti ke mana arah hidupnya.’’Kalau Anda tanya apa target hidup saya ke depan, sudah tidak ingin apa-apa lagi. Yang ada hanya rasa syukur: Alhamdulillah. God Bless pun posisinya sudah tinggi sekali di atas awan. Nah, selain bersyukur itu, saya juga akan terus berkarya hingga Sang Maha Kuasa memanggil saya,’’ ungkapnya.