REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Abdul Kadir Makarim mengimbau umat beragama di daerah itu tetap menjaga hubungan persaudaraan dan persatuan yang telah terbangun selama ini.
"Selain itu, umat diminta untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu dan adu domba yang menyesatkan yang disebarkan orang yang tidak bertanggung jawab. Karena dapat mengganggu hubungan persaudaraan diantara sesama umat beragama," kata Abdul, di Kupang, Senin (23/12).
Harapan MUI NTT itu sebagai bentuk himbauan kepada umat beragama di provinsi kepulauan itu menyambut Perayaan Natal 25 Desember 2013 dan Tahun Baru 1 Januari 2014.
"Saya imbau umat untuk menjaga persatuan dan kesatuan antarumat beragama di daerah ini. Jangan juga terprovokasi dengan isu-isu yang memecah belah umat. Kita semua adalah saudara," kata Abdul.
Dia juga meminta kepada semua umat agar, jika ada hal-hal yang mencurigakan, supaya segera melaporkan kepada pemerintah dan aparat keamanan terdekat untuk mendapat penanganan.
"Jangan mengambil tindakan sendiri, karena justru akan membuat suasana tidak nyaman bagi umat sendiri," pesan Abdul.
Menurut dia, seluruh umat beragama di NTT harus menjaga nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan dan kerukunan yang sudah terjaga baik, selama bertahun-tahun di provinsi ini.