Kamis 28 Nov 2013 12:45 WIB

Masjid Teja Suar Cirebon Akhirnya Tak Jadi Dijual

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Heri Ruslan
Masjid Teja Suar di Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Masjid Teja Suar di Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kabar penjualan Masjid Teja Suar yang terletak di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, telah menimbulkan gejolak dan reaksi keras dari berbagai kalangan. Karenanya, pihak pemilik Masjid Teja Suar, akan mengembalikan masjid tersebut ke posisinya semula.

Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Daerah Muhamadiyah Kota Cirebon, Kosasih Natawijaya. Dia mengaku, mendapat informasi itu langsung dari Cicih, yang merupakan istri dari pemilik masjid Teja Suar, H Saelan.

‘’Saya dengar langsung dari Ibu Cicih, beliau meminta doa akan berusaha mengembalikan masjid Teja Suar ke posisinya semula,’’ ujar Kosasih, saat dihubungi Republika melalui telepon selulernya, Rabu (27/11).

Ketika ditanyakan maksud pernyataan dikembalikan pada posisi semula, Kosasih menjelaskan, sertifikat itu semula atas nama Cicih. Dia menduga, pihak keluarga ingin mengembalikan sertifikat itu agar tetap atas nama Cicih dan tidak berpindah tangan.

Kosasih menerangkan, pihak keluarga sebenarnya tidak bermaksud semata-mata hendak menjual masjid Teja Suar. Pihak keluarga ingin menjual aset berupa rumah dan lahan di Jalan Tuparev. Namun, di atas lahan itu berdiri masjid Teja Suar.

Kosasih menjelaskan, aset yang di dalamnya terdapat masjid Teja Suar itu akan dibeli oleh seorang pengusaha muslim asal Cirebon. Pengusaha itu telah menolong pihak keluarga H Saelan yang kala itu sedang dililit kesulitan.

Namun, timbulnya beragam gejolak dan reaksi keras mengenai penjualan masjid Teja Suar, akhirnya membuat pihak keluarga berniat mengembalikan masjid ke posisinya semula.

‘’Bahkan, pihak keluarga juga memiliki niat baik untuk mewakafkan masjid Teja Suar kepada masyarakat,’’ kata Kosasih.

Ketika ditanyakan mengenai nilai jual maupun proses pembayaran masjid Teja Suar, Kosasih mengaku tidak tahu. Dia menyatakan tidak tahu apakah pembeli baru sebatas memberikan uang muka, atau membayar separuh harga atau malah membayar lunas.

‘’Yang pasti pihak keluarga saat ini sedang berjuang untuk mengembalikan masjid ke posisinya semula dan akan mewakafkannya,’’ tegas Kosasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement