REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Jumlah uang yang digelontorkan wisatawan Muslim ketika plesiran terus meningkat. Diperkirakan jumlahnya mencapai 181 miliar dolar pada tahun 2008.
Saat ini, total uang yang dibelanjakan wisatawan Muslim hingga tahun 2012 mencapai 137 miliar dolar AS atau 12.5 persen dari jumlah secara global.
"Arab Saudi, UEA, Kuwait, Qatar, Oman dan Bahrain adalah yang terbesar, dengan menyumbang 31 persen. Ini merupakan peningkatan luar biasa dari kawasan yang hanya memiliki populasi tiga persen dari total populas global," ungkap laporan Thomas Reuters, tersebut, seperti dilansir khaleej times, Selasa (26/11).
Di luar Timur Tengah, menyusul Eropa Barat, 12 persen, Asia Tenggara, 11 persen. "Untuk Eropa Barat, memang memberikan sumbangan signifikan 14.7 miliar dolar AS," kata laporan itu. Laporan itu juga menyebut ada empat negara yang mengalami perkembangan signifikan, yakni Turki (20.2 persen), Malaysia (10.3 persen), Korea Selatan (10.3 persen) dan Indonesia (10.3 persen).
Selain negara Islam, kata laporan itu, seperti Thailand, Australia dan lainnya tengah merintis industri halal. Namun, itu tidaklah mudah. Ini karena, belum ada jaminan terpenuhinya makanan halal, pembiayaan, klasifikasi, penilaian dan pelatihan.