REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Biara terbesar peninggalan Bizantium akan diubah menjadi masjid tahun depan. Biara Stoudios, demikian nama biara tersebut, juga dikenal sebagai monumen Imrahor.
Perubahan ini menyusul biara lain di Trazbon dan Iznil, yang sudah lebih dulu berubah menjadi masjid. "Saya tidak ingin berbicara soal ini diluar pendapat pribadi. Yang pasti, ini bukanlah bagian dari peran antoganis pemerintah Turki. Kalau berpikir demikian, maka akan merusak masyarakat dalam tingkat makro," kata Laki Vingas, perwakilan Directorate General of Foundations, seperti dilansir The Hurriyet Daily News, Selasa (26/11).
Menurut Vingas, kebijakan ini memang akan memancing kesedihan. Itu karena, warisan budaya adalah milik universal. "Itu tidak hanya masalah Yunani saja. Ini masalah umat manusia," kata dia.
Sebelumnya, perubahan ini menjadi kontroversi, seperti yang terjadi dalam kasus Hagia Shopia. "Pandangan pribadi saya, ketika Anda ingin membuat sebuah visi maka Anda harus berhati-hati agar tidak membuat masalah baru di masa depan," kata dia.
Biara ini dibangun pada abad ke-5. Ketika penaklukan Ustmani, biara ini diubah fungsinya menjadi masjid pada pemerintahan Bayezid II. Pada era Republik Turki, biara ini difungsikan sebagai museum.