Selasa 26 Nov 2013 03:32 WIB

Lima Juta Berdaya dari Rumah Zakat

Rep: ani nursalikah/ Red: Damanhuri Zuhri
Rumah Zakat
Foto: rumahzakat.org
Rumah Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga zakat Rumah Zakat memfokuskan diri pada pengembangan usaha kecil mandiri yang disebut dengan Lima Juta Berdaya.

Dalam program ini, masyarakat dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 10 hingga 20 orang. Sebelumnya, mereka harus sudah mempunyai usaha sendiri. Tiap orang yang tergabung dalam satu kelompok ini memiliki jenis usaha yang berbeda-beda.

"Harapannya masyarakat bisa mandiri dan berdaya. Mereka yang tadinya tidak layak pinjam ke bank bisa layak mendapatkan pinjaman untuk mengembangkan usahanya," ujar Chief Executive Officer Rumah Zakat Nur Efendi di Jakarta, Senin (25/11).

Program pemberdayaan ini terintegrasi dengan program besar Rumah Zakat yang disebut Integrated Community Development. Lima Juta Berdaya terintegrasi dengan semua titik di Indonesia.

Misalnya, suatu kelompok mengembangkan usaha bakso, namun memiliki kesulitan pasokan bahan baku daging sapi yang baik. Ternyata di kelompok lain memiliki usaha peternakan sapi.

Kelompok yang kesulitan daging sapi bisa mengambil pasokan dari kelompok yang mempunyai peternakan sapi. Usaha yang dikembangkan tergantung potensi di wilayah masing-masing.

Kerja sama antarkelompok inilah yang disebut terintegrasi. Kelompok ini tidak terbatas di satu kelurahan atau kebupaten saja, tapi juga antarprovinsi.

Sejauh ini program pemberdayaan ini telah tersebar di 540 titik di seluruh Indonesia, mulai dari Jawa hingga Papua. Fokusnya di Puilau Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Satu kelompok mendapatkan kucuran dana antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Bentuknya bukan dalam bentuk dana tunai melainkan sesuai kebutuhan pengembangan usaha, misalnya gerobak bakso.

Syarat untuk bergabung juga tidak sulit. Yang jelas masyarakat harus mempunyai pola pikir mau berubah menjadi lebih baik, memiliki usaha dan mau menjalani program pendampingan dari Rumah Zakat.

Nur menambahkan, Lima Juta Berdaya sejalan dengan program pemerintah, Gres! (Gerakan Ekonomi Syariah) yang diluncurkan pertengahan November. Program Lima Juta Berdaya telah berjalan sejak 2006.

Dia menilai sejauh ini program berjalan efektif membuat masyarakat menjadi mandiri. Salah satunya karena adanya pendampingan. Mereka diarahkan dan diberi pemahaman untuk menghindari membeli hal-hal yang konsumtif dan fokus pada pengembangan usaha dulu.

Namun, di lapangan kendala semacam itu ada saja. Begitu mendapatkan untung lantas menjadi konsumtif dan tidak memikirkan kelangsungan usaha.

n ani nursalikah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement