Senin 11 Nov 2013 06:13 WIB

Alhamdulillah, Islam Berseri di Caracas Venezuela

Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim
Foto: wikipedia.org
Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa

 

Saat ini, Islam banyak menarik hati warga Latin. Jumlah mualaf dari kalangan hispanik meningkat cukup drastis. Fenomena yang terjadi pasca peristiwa 9/11 tersebut pun terjadi di salah satu negeri Latin, Venezuela.

Data dari Laporan Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri AS menunjukkan, pada tahun 2011 terdapat lebih dari 100 ribu Muslim di Venezuela. Dengan kata lain, Islam hanya mengambil bagian 0,5 persen dari total populasi negara di Amerika Selatan tersebut. Minoritas, namun muslimin dapat hidup nyaman disana.

Menurut laporan yang sama, sebagian besar muslimin Venezuela terkonsentrasi di Nueva Esparta dan Caracas. Ibu kota Venezuela, Caracas, menjadi rumah bagi sekitar 15 ribu. Sebuah masjid terbesar kedua Amerika Latin juga berdiri kota terbesar Venezuela tersebut. Meski jumlah muslimin dari kalangan penduduk asli cukup banyak, namun muslimin Caracas didominasi para imigran dari Timur Tengah seperti Palestina, Lebanon, Suriah dan Turki.

Jika menilik sejarah Caracas, atau lebih umumnya Venezuela, maka negeri ini merupakan lokasi penyebaran dakwah Katolik Roma oleh para pelaut Spanyol. Tak heran jika katolik menjadi agama mayoritas disana. Lalu bagaimana Islam masuk di lokasi penancapan salib Spanyol sejak tahun 1498 tersebut?

Islam datang ke Caracas, Venezuela, bersamaan dengan datangnya Islam di Benua Latin. Disebutkan bahwa Islam datang pertama kali dibawa oleh para budak Afrika yang dibawa ke negara-negara Latin seperti Brazil, Venezuela, Colombia, dan Kepulauan Carribean. Di abad ke-16, ketika system budak dihapuskan, mereka membentuk komunitas muslim dan bergabung dengan para pendatang lain dari negeri Islam. Di tahun 1850an, terdapat gelombang imigran yang cukup besar dari tanah Arab.

Berawal dari mereka lah, Islam dikenal di tanah Latin, termasuk di Kota Caracas. Dakwah makin menggeliat. Jumlah mualaf terus bertambah. Komunitas muslim makin besar. Mereka hidup ditengah warga mayoritas dengan damai. Sikap toleransi cukup tinggi di kota yang berlokasi di Venezuela utara itu. Pemerintah juga menghormati warga muslim meski jumlahnya sangat minim.

Muslimin Caracas juga sangat giat menampilkan wajah Islam sesungguhnya. Mengingat isu terorisme muslim yang merambah di seluruh negeri terutama di Barat. Mereka memiliki beberapa organisasi Islam seperti Caribe Islam Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana dan Centro Islamico de Venezuela.

Untuk kehidupan sehari-hari, mereka tak banyak mengalami kesulitan. Bagi para muslimah pun bebas mengenakan jilbab kemanapun mereka pergi. Muslimin Caracas juga giat menyuarakan hak-hak muslimin di Palestina, ataupun menyuarakan pembelaan Islam yang menjadi target islamophobhia.

Masjid Terbesar

Terdapat sebuah masjid di Caracas yang menjadi masjid terbesar di Venezuela, bahkan terbesar kedua se-Amerika Latin setelah Masjid King Fahd di Buenos Aires. Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim, demikian nama masjid yang diambil dari nama pendirinya.

Berada di ibu kota, masjid tersebut menambah keindahan tersendiri. Menara masjid menjulang 113 meter diantara gedung-gedung tinggi. Tak jauh dari masjid terdpat sebuah cathedral dan Synagog yang menunjukan toleransi beragama warga Caracas. Bangunan masjid begitu megah dan dapat menampung hingga 3.500 jamaah. Area masjid pun sangat luas, yakni sekitar 5 ribu meter persegi.

Lokasi masjid begitu strategis dengan dihimpit jalan raya dan dekat dengan jalur kereta. Tepatnya, masjid berada di ruas jalan arteri utama Caracas, Avenida Libertador. Di sekitarnya banyak bangunan penting seperti kantor perusahaan negara, museum, gedung teater hingga kebun raya. Alhasil, kubah dan menara masjid pun menjadi pewarna cantik pemandangan kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement