REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslim Inggris merasa tidak nyaman dengan perlakuan agen M15. Mereka terintimidasi ajakan M15 untuk menjadi informan dalam komunitas Muslim.
"Memalukan dan agresif," ungkap Ahmed, warga London, seperti dilansir GlobalPost, Ahad (10/11). Menurut Ahmed, M15 hanya membuat umat Islam seperti kriminal.
Ahmed yang baru kembali di Yordania, sempat diperiksa selama sembilan jam tentang perjalanannya, keluarga dan masjid. Mereka lalu memeriksa koper dan menyita setiap buku yang dibawanya.
Ketika itulah, Ahmed diminta membantu M15. "Ada banyak cara membuat kita bisa saling membantu," kata Ahmed menirukan pernyataan petugas M15.
Ahmed mengaku banyak pemuda Muslim diminta mengawasi dan memberikan informasi tentang apapun yang terjadi di komunitas Muslim. "Kalau aku tahu ada tindak kejahatan, maka harus menghentikan itu," kata dia.
Ahmed mulai merasa kesulitan ketika M15 menelpon orang tuanya. Bahkan ada seorang agen M15 sempat mengunjungi rumahnya.
Pada tahun 2009, lima pemuda Muslim mengatakan kepada surat kabar Independen mereka telah ditekan untuk bekerja untuk MI5. Salah satunya bernama Mahdi Hashi, yang kemudian ditahan dan dihapuskan kewarganegaraan Inggris saat mengunjungi keluarga di Somalia.