Rabu 06 Nov 2013 19:33 WIB

Islam Isi Kekosongan Jiwa Mualaf Hispanik

Mualaf dari etnis Hispanik di New Jersey, AS.
Foto: njmonthly.com
Mualaf dari etnis Hispanik di New Jersey, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Populernya Islam di kalangan Hispanik dikarenakan ajarannya yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebelum mengenal Islam, sebagian Hispanik merasa tidak nyaman dengan gaya hidupnya.

"Mereka mencari sesuatu yang mengisi kekosongan hidup mereka," ungkap Nahela Morale, Kordinator WhyIslam untuk komunitas Hispanik, seperti dilansir Tuscon Sentinel, Rabu (6/11).

Menurut Morales, sebagian besar Hispanik awalnya tidak merasa diterima di Amerika Serikat karena isu imigran dan lainnya. Ketika Islam datang, mereka menjadi bagian dari sebuah keluarga minoritas. Mereka berbagi nilai-nilai dan etika yang sama.

"Ini fenomena menarik," kata dia.

Mereka, kata Morales, menemukan keluarga yang mengerti akan kondisi mereka. Lingkungan dengan masalah narkoba dan kehidupan geng yang penuh kekerasan mendorong mereka mencari perlindungan. Islamlah jawaban itu.

Dalam perkembangannya, banyak masjid mulai dibangun di wilayah perbatasan Meksiko-AS. Di Meksiko, masjid baru dibuka di Hermosillo, Sonora dan Meksiko City. "Keluarga tidak lagi menjadi rujukan para komunitas Hispanik. Mereka mencari pilihan lain guna menjaga tradisi berakar dengan mereka," kata dia.

Espinoza, salah seorang mualaf, mengaku Islam adalah keluarga baru yang mengubah hidupnya menjadi lebih baik. "Saya kadang merasa sedih ditinggal keluarga. Tapi Islam membuatku lebih kuat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement