REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Muslim Khasmir terlalu lelah melalui konflik yang tak kunjung usai selama dua dekade terakhir. Itu sebabnya, Muslim Khasmir berharap Tahun Baru Islam 1435 Hijriyah menjadi momentum terwujudnya perdamaian.
"Saya ingin melihat perdamaian di Kashmir seperti sebelum tahun 1990," kata Nisar Ahmad Mir, pebisnis Khasmir seperti dilansir onislam.net, Selasa (5/11).
Saat itu, kenang día, pasar-pasar begitu ramai dikunjungi warga Khasmir. Anak-anak bermain hingga larut tanpa rasa takut. "Sekarang ini, kami telah kehilangan banyak pemuda. Hanya perdamaian yang dapat membawa kebahagiaan," kata dia. Itu sebabnya, Mir berharap Allah memberikan perdamaian dan kemakmura kepada warga Khasmir.
Kalangan pemuda Khasmir juga berharap demikian. Mereka menginginkan adanya perdamaian. "Saya optimis, perdamaian dapat menghinggapi Kashmir," kata Mohd Imran.
Nusrat, mahasiswa Muslim menambahkan umat Islam harus mengambil pelajaran dari hijrahnya Nabi Muhammad Saw. "Saya selalu memotivasi diri dengan apa yang dialami Rasulullah," kata dia.
Bagi beberapa Muslim Kashmir, Tahun Baru Islam merupakan kesempatan mewujudkan mimpi mereka. "Semoga bisnis di Khasmir terus bergeliat, utamanya bisnis buku-buku Islam," kata Ismail.'
Menurut Ismail, umat Islam di seluruh dunia tengah menghadapi banyak masalah. Itu sebabnya, umat Islam perlu banyak berdoa demi kemakmuran dan perdamaian di seluruh negara Islam, termasuk Khasmir. "Kita harus meniru Rasulullah Saw," kata dia.
Mufti Naseer - ul -Islam menambahkan bahwa Hijrah memberikan Muslim secercah harapan untuk apa yang mereka direncanakan untuk tahun depan . "Acara ini memiliki kepentingan dalam Islam, dan setiap Muslim berjanji untuk mengubah standar hidup mereka , " katanya .