Selasa 22 Oct 2013 19:11 WIB

Semarang Jadi Tuan Rumah Konferensi Dakwah Internasional

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Heri Ruslan
IAIN Walisongo
IAIN Walisongo

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG — Sejumlah delegasi dari berbagai negara, mulai Selasa (22/10) hingga Kamis (24/10), akan berkumpul di Semarang untuk mengikuti konferensi internasional ‘Dakwah Islam dan Kemanusiaan’.

Mereka berasal dari Qatar, Turki, Amerika Serikat, Malaysia, Irak, Philipina, Bangladesh, Timor Leste serta delegasi dan Thailand.

Selain menjadi peserta, sejumlah delegasi akan menjadi pembicara dalam konferensi yang mengusung tema ‘Menggali Potensi Dakwah dari Kearifan Lokal’ yang dihelat Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang ini.

“Seperti Baasyir Naaql Bas (Irak), Dr Doromay (Thailand), Dr Badli Hisyam (Malaysia) dan Pakar Kajian Agama dan Konflik Arizona State University, Prof Peter Suwarno,” jelas Rektor IAIN Walisongo, Prof Dr H Muhibin.

Sejumlah tokoh nasional juga akan menjadi pembicara dalam konferensi ini. Seperti Menteri BUMN, Dahlan Iskan; Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring; Presiden Konferensi Dunia tentang Agama bagi Perdamaian (WCRP), KH Hasyim Muzadi serta Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Dr Nur Syam.

Menurut Muhibin, tujuan dari penyelenggaraan konferensi dakwah internasional ini antara lain untuk berbagi pengalaman teori dan praktis dalam menerapkan Dakwah Islam dan memperdalam pemahaman masalah pada proses dakwah Islam di berbagai negara.

“Termasuk menjajaki kemungkinan untuk mengetahui perspektif baru tentang dakwah Islam dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial di masing- masing negara,” jelasnya.

Ia juga memaparkan, salah satu --dari sekian banyak-- tujuan dakwah Islam untuk menyebarkan nilai-nilai humanis (kemanusiaan). Hal ini sangat penting dalam konteks perubahan dunia yang terus berdampak bagi berbagai persoalan sosial.

Meningkatnya ketegangan di sejumlah negara konflik terus mengakibatkan banyak aspek yang merugikan umat manusia. Kekerasan dan perang menjadi pemandangan utama kehidupan sehari-hari di seluruh dunia.

Secara historis, Islam meletakkan dasar- dasar keadilan dan kesetaraan di antara umat manusia. Apa yang dinyatakan oleh Islam diakui sebagai langkah revolusioner.

Karena manusia dibedakan oleh begitu banyak identitas seperti ras , etnis - kelompok dan jenis kelamin. Dalam Islam umat manusia ditempatkan dalam martabat yang terhormat. Islam juga menempatkan martabat manusia ke posisi terhormat.

Nilai ini sekarang juga telah tersebar di seluruh dunia. Saat ini gelombang kesadaran akan pentingnya dakwah Islam menyebar ke negara-negara di dunia hingga jamak gerakan dakwah modern yang dikembangkan di berbagai negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement