Senin 14 Oct 2013 13:35 WIB

Jelang Idul Adha, Muslim Suriah Kekurangan Bahan Pangan

Dua anak Suriah di antara tenda-tenda pengungsian. Perang saudara telah membuat penduduk negara itu menderita.
Foto: dec.org.uk
Dua anak Suriah di antara tenda-tenda pengungsian. Perang saudara telah membuat penduduk negara itu menderita.

REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS--Suriah terpecah-belah. Situasi itu coba dilupakan sejenak umat Islam di Suriah. Mereka memilih bersiap-siap menyambut Hari Raya Idul Adha.

Sudah menjadi tradisi bagi warga Suriah untuk membagi-bagikan makanan kepada sanak keluarga yang membutuhkan. Namun, tradisi ini mungkin tak lagi mulus untuk dilakukan. 

Pertama, faktor keamanan yang tak menentu. Kedua, suplai bahan makanan begitu terbatas selama konflik dan harganya pun naik berlipat-lipat.

Meski begitu, warga Suriah tak berdiam diri. Bagi mereka yang memiliki cadangan bahan pangan lebih, mereka bagikan kepada yang membutuhkan."Kami membantu keluarga mana saja yang ingin berbagi, tanpa harus malu," kata Issam Habbal, warga Damaskus yang mengkordinir bantuan tersebut, seperti dilansir alarabiya.net, Senin (14/10).

Bantuan itu dipusatkan pada lokasi yang mudah dijangkau, yakni kafe. Pemilik kafe bersedia tempatnya dimanfaatkan sebagai lokasi pemberian bantuan.

Saat ini, anak-anak di Suriah tengah terancam mal nutrisi. Ini terjadi, suplai makanan terbatas dan harganya pun melambung. Menurut World Food Program (WFP), sekitar 4.25 juta orang membutuhkan bantuan makanan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement