Senin 14 Oct 2013 08:14 WIB

Cis Tongkat Sunan Gunung Djati Akan Digunakan untuk Khutbah Shalat Ied, Besok

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Heri Ruslan
Sultan Kasepuhan Cirebon P.R.A Arief Natadiningrat, S.E.
Foto: IST
Sultan Kasepuhan Cirebon P.R.A Arief Natadiningrat, S.E.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keraton Kasepuhan Cirebon akan menggelar tradisi perayaan Idul Adha pada 10 Dzulhijah, yang tahun ini jatuh pada Selasa (15/10). Tradisi tersebut sudah dilakukan secara turun temurun.

Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, menjelaskan, tradisi Idul Adha di Keraton Kasepuhan akan diawali dengan dikeluarkannya Cis tongkat khutbah Sunan Gunung Jati pada pukul 06.00 WIB. Tongkat yang selama ini tersimpan di dalam Keraton Kasepuhan itu selanjutnya dibawa ke Langgar Agung dan Mesjid Agung Sang Cipta Rasa.

''Cis tongkat Sunan Gunung Jati itu akan digunakan untuk khutbah,'' terang Sultan, Senin (14/10).

Sultan mengatakan, akan melaksanakan shalat Ied dua kali. Yakni di Langgar Agung dan Mesjid Agung Sang Cipta Rasa. Saat di Langgar Agung, pelaksanaan kutbah dilakukan dalam bahasa Arab dan diikuti keluarga sultan. Sedangkan solat Ied di Mesjid Agung Sang Cipta Rasa,  kutbah dilakukan berbahasa Indonesia dan diikuti masyarakat umum.

Setelah shalat Ied, Sultan dan keluarganya menyaksikan gamelan sekaten di Siti Inggil. Gamelan tersebut hanya dibunyikan dua kali dalam setahun, yaitu saat Idul Adha dan Idul Fitri.

''Usai menyaksikan gamelan sekaten, diadakan pemotongan hewan qurban di halaman belakang keraton,'' kata Sultan.

Sultan menambahkan, setiap Idul Adha, pihak keraton juga menggelar hajat nasi masakan dan lauk pauk. Selanjutnya, nasi tersebut  dibagikan ke kaum Langgar Agung, Mesjid Agung Sang Cipta Rasa, Astana Gunung Jati, para wargi, abdi dalem dan masyarakat magersari.

''Di hari raya kurban ini, marilah kita selalu ikhlas dalam beribadah kepada Allah dan habluminanas,'' ungkap Sultan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement