REPUBLIKA.CO.ID, TEMBAGAPURA -- Geliat dakwah menggema di Tembagapura, Mimika, Papua. Adalah Radio Himpunan Masyarakat Muslim (HMM) Papua yang mengudara 24 jam di frekuensi 103,5 FM.
Kepala Radio Suara HMM Papua, Budi Wibowo, mengatakan radio Suara HMM menjadi ujung tombak syiar dakwah Islam di Tembagapura.
Radio yang berada di kompleks Masjid Darus Sa'adah Tembagapura, berkomitmen memberikan syiar Islam kepada warga yang sebagian besar karyawan PT Freeport Indonesia ini. "Tapi jangkauan kita juga sampai Timika, Kuala Kencana bahkan Pelabuhan Port Said," ujar Budi kepada ROL, di Tembagapura, Ahad (15/9).
Selain menyiarkan kegiatan Masjid Darus Sa'adah seperti taklim sebelum dan sesudah shalat Maghrib, pengajian rutin, Radio Suara HMM Papua juga membuat acara khusus Ramadhan. "Saat Ramadhan, program dakwah kita 60 persen," ungkap pria asal Malang ini.
Radio yang berada 2000 meter diatas permukaan laut ini dikelola secara profesional. Meski semua pengisinya karyawan PT Freeport Indonesia yang harus bekerja setiap harinya. Siaran dilakukan setiap pagi hingga siang hari setelah karyawan selesai bekerja. Sementara karyawan yang masuk pagi akan siaran mulai pukul 20.00 WIT setiap harinya. "Kalau tak ada penyiar kita putar lagu atau kajian," papar bapak dua anak ini.
Budi juga mengaku Radio Suara HMM Papua tidak hanya didengarkan kalangan Muslim. Dan untuk merangkul pendengar, Radio Suara HMM juga memutar lagu-lagu jazz, keroncong, bahkan dangdut disamping lagu-lagu religi.