REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK -- Pemerintahan sekuler Kirgistan boleh saja menghalangi geliat syiar Islam dengan berbagai cara. Namun, urusan fesyen tunggu dulu.
Baru-baru ini, sebuah pagelaran busana Muslim digelar di Bishkek. Ini merupakan pagelaran terbesar yang pernah digelar. Ini jadi satu pertanda, Muslimah Kirgistan tak mau ketinggalan dengan saudara mereka di Eropa dan Amerika.
Belakangan, Muslimah Kirgistan mulai kerajingan eksplorasi gaya berbusana. Walhasil industri fesyen busana muslim bergeliat. Bukti konkretnya, pagelaran busana pun rutin diselenggarakan.
"Setiap Muslimah ingin terlihat cantik dan penuh gaya. Itu juga berlaku bagi mereka yang telah menikah, mereka ingin tampil cantik di hadapan suami dan anak-anaknya," kata desainer busana Muslim, Mavluda Usupova seperti dikutip Muslim Village, Selasa (3/9).
Bicara selera, Muslimah Kirgistan masih terpengaruh gaya berbusana Timur Tengah dengan dasar panduan busana gamis. Hanya saja, mereka tambahkan ciri khas berupa renda dan aksesoris pemanis seperti mutiara. Ada beberapa busana yang dipadu-padankan dengan jaket. Khusus koleksi itu biasanya dimaksudkan untuk musim dingin.
"Fesyen itu mengikuti kebiasaan, tradisi dan kondisi geografis sebuah negara. Tidak mungkin kami, yang memiliki empat musim mengenakan gamis sepanjang tahun," kata panitia penyelenggara, Aijan Akilbekova.