Rabu 21 Aug 2013 10:41 WIB

Pemberangkatan Haji Tak Terpengaruh Virus Corona

Rep: Nur Hasan Murtiaji/ Red: Mansyur Faqih
Anggito Abimanyu
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Anggito Abimanyu

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Agama tidak akan menunda pemberangkatan calon jamaah haji meski pun kini sedang beredar virus Corona di Timur Tengah, khusunya Arab Saudi. Kemenag akan melakukan tindakan pencegahan dini agar jamaah haji tidak tertular virus tersebut.

Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu, virus Corona oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) disebut bukan pandemi. Tapi memang belum bisa dideteksi bagaimana obatnya. Faktanya juga mengejutkan, dari 90 orang yang terkena virus, 50 persen di antarannya meninggal.

Namun Anggito memastikan jamaah haji tetap berangkat sesuai jadwal. Kloter pertama calon jamaah haji akan berangkat pada 10 September 2013. "Kita akan melakukan pencegahan dan tidak ada perubahan keberangkatan," kata Anggito dalam acara pembekalan petugas media center haji di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/8).

Anggito juga memastikan tidak ada fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menunda keberangkatan calon jamaah haji terkait virus Corona. "Yang ada hanya ucapan ketua komisi fatwa MUI, tapi itu bukan fatwa," kata Anggito.

Jamaah haji pun dianjurkan untuk membudayakan hidup bersih, seperti cuci tangan dan mandi. Sedangkan bagi jamaah yang berisiko, dianjurkan untuk mengenakan masker selama di Saudi. "Virus ini diduga mudah menular melalui bersin-bersin dan batuk, meski katanya bisa mati kalau di udara," kata Anggito.

Anggito juga mengimbau jamaah untuk tidak mendekati unta selama di Saudi. "Jamaah juga tidak perlu ikut dalam pemotongan hewan kurban."

Selain melakukan meningitis, jamaah juga diimbau melakukan vaksinasi influenza. Meski itu diserahkan ke masing-masing individu. Mengantisipasi penularan di Tanah Air, jamaah haji akan di-screening setibanya di Indonesia. "Ada semacam screening, bisa di embarkasi atau bandara," katanya.

Virus ini juga sebenarnya tidak melanda penduduk di wilayah Asia, melainkan mereka yang tinggal di Timur Tengah dan Eropa. Di Saudi pun hanya menyerang warga di belahan timur yang berbatasan dengan Yordania dan Kuwait. Tidak menyerang mereka yang tinggal di Makkah dan Madinah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement