REPUBLIKA.CO.ID,Jumlah Muslim di Eropa diperkirakan jumlahnya mencapai sembilan juta orang. Presiden Komunitas Muslim Masjid Granada, Spanyol, mengatakan Islam kini makin berkembang di benua biru itu. Malik Ruiz datang ke Jakarta sejak Jumat (26/7). Kedatangannya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran umat Muslim di berbagai negara mengenai adanya Muslim keturunan asli Eropa yang kurang dikenal. Berikut wawancara malik dengan wartawan ROL Ani Nursalikah.
Bagaimana kondisi masyarakat Muslim di Eropa saat ini?
Yang paling penting adalah adanya Muslim di Eropa yang merupakan keturunan Eropa asli. Mereka adalah komunitas dari Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia. Ada juga yang dari Turki. Beberapa orang, seperti saya yang menjadi Muslim, sekarang sudah generasi kedua. Selama ini yang terekspose hanya Muslim yang merupakan keturunan atau imigran. Padahal, Muslim yang keturunan Eropa asli juga perlu perhatian.
Apa tujuan Anda ke Indonesia?
Saya ke sini untuk membangun kesadaran (awareness) mengenai adanya Muslim Eropa asli. Juga mencari dana untuk tanah wakaf bagi organisasi Dallas Foundation.
Bisa dijelaskan mengenai Dallas Foundation?
Hal ini bermula dari ajaran Imam Masjid Granada Syekh Abdalqadir as-Sufi. Ia telah memulainya sejak 50 tahun lalu. Ia mengajar sampai ke berbagai belahan dunia. Muridnya yang ribuan tersebar di Meksiko, Prancis, Inggris, Spanyol, Afrika Selatan, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Kami, muridnya, merasa perlu menyatukan mereka semua dalam satu organisasi yang terpusat. Karena itulah kami berencana membuat Dallas Foundation. Dallas sendiri adalah nama kecil Syekh Abdalqadar.
Apa tujuan dibentuknya Dallas Foundation?
Ada dua tujuan utama, yaitu untuk melestarikan warisan dan pengetahuan Syekh Abdalqadir. Kedua, mengumpulkan, mengedit, menerbitkan semua hasil karya Syekh. Selain itu, kami mendukung terselenggaranya pendidikan dan program-program beliau. Dengan adanya organisasi yang terpusat juga akan lebih mudah melakukan aktivitas dan pertemuan.
Apa yang saat ini paling diperlukan?
Sekarang ini kami mengundang semua orang, terutama orang-orang kaya untuk berpartisipasi dan memberikan dananya.
Apa saja yang sudah dilakukan Syekh Abdalqadar?
Syekh selama ini membuat berbagai program penting. Kami membangun masjid, mushala, membuat berbagai program edukasi, seperti membangun madrasah dan perguruan tinggi. Beliau membangun madrasah pertama di Spanyol setelah berabad-abad lamanya. Dua madrasah di Cape Town, Afrika, dan dua lain di Mayorca, Spanyol. Dallas College adalah perguruan tinggi yang dibangun khusus untuk menghasilkan hafiz Alquran. Yang paling penting adalah membangun masjid di Inggris dan Spanyol. Dari segi muamalah, Syekh menggalakkan penggunaan dinar, dirham, zakat, dan membuat pasar.
Sebenarnya ada berapa jumlah umat Islam di Eropa?
Ada sekitar dua juta umat Muslim di Spanyol. Sekitar 300 ribu di antaranya adalah keturunan asli Spanyol. Sedangkan kalau jumlah Muslim di Eropa bisa mencapai sembilan juta orang.
Bisa diceritakan mengenai Masjid di Granada?
Masjid ini dibangun dalam kurun waktu yang cukup lama. Masjid ini dibangun dalam kurun waktu 20 tahun sejak 1983. Pembangunannya tersendat karena terganjal masalah perizinan atau administrasi dengan pemerintah. Masjid Granada adalah masjid pertama yang dibangun selama 500 tahun terakhir.
Bagaimana kegiatan masjid tersebut selama Ramadhan?
Masjid cukup ramai selama Ramadhan. Umat Muslim yang jumlahnya sekitar 300 orang berkumpul di Masjid untuk melakukan kajian dan diskusi. Biasanya satu jam menjelang waktu berbuka. Setelah adzan kami menikmati beberapa buah kurma dan susu. Kami lalu shalat Maghrib dan makan besar. Lalu, dilanjutkan dengan shalat Isya dan Tarawih berjamaah. Shalat Jumat juga ramai. Setiap selesai shalat Jumat ada satu atau dua orang yang mengucapkan kalimat syahadat. Tiap pekan paling tidak satu orang Eropa menjadi Muslim.
Menurut Anda bagaimana gambaran umat Muslim Eropa saat ini?
Selama ini Muslim Eropa seakan berada dalam posisi yang lemah, menyedihkan, dan tidak berdaya. Padahal, saat ini berkembang komunitas Muslim asli Eropa. Ini bisa dibilang kebangkitan Islam. Selama ini fokus kebanyakan Muslim adalah pada Palestina, Asia, dan Myanmar. Muslim di Eropa juga minoritas yang harus mendapat perhatian serupa. Keberadaan Masjid Granada juga bisa menjadi wisata religi alternatif dari Mesir atau Arab Saudi. Letak masjid ini bersebelahan dengan al-Hambra.