REPUBLIKA.CO.ID,MANAMA -- Sejak awal tahun, lebih dari 200 pekerja asing memeluk Islam di Bahrain. Sebagian besar pekerja asing yang menjadi mualaf berasal dari India, Filipina, dan AS.
"Mudah-mudahan, selama Ramadhan nanti akan lebih banyak pekerja asing yang memeluk Islam," ungkap juru bicara Kementerian Urusan Islam Bahrain, seperti dikutip The Gulf Daily News, Kamis (7/4).
Juru bicara menjelaskan keputusan yang sulit bagi pekerja asing untuk memutuskan. Mereka banyak meneliti dan mempelajari lebih dalam ajaran Islam sebelum akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Apa yang dapat mereka simpulkan, ajaran Islam memiliki kesamaan dengan agama besar lain, namun mereka melihat Islam menawarkan perdamaian dan kesetaraan," kata dia.
Saat ini, kata dia, para mualaf itu tengah mempersiapkan diri guna menjalani puasa pertamanya. Tidak mudah memang, karena mereka harus berpuasa selama 16 jam lebih. Belum lagi masalah cuaca. "Kami tentu tidak berdiam diri. Akan ada petugas yang mendampingi mereka guna melalui transisi ini," kata dia.