REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Komunitas Muslim Spanyol mengeluhkan perlakuan pemerintah lokal yang memaksa mereka melaksanakan shalat di luar masjid. Seperti di pinggiran kota atau kawasan Industri. Bagi Muslim, perlakuan itu tak ubahnya sebuah hukuman.
"Sejumlah pemerintah kota telah menghalangi kami untuk shalat di masjid. Padahal kami memiliki kewajiban untuk melaksanakan shalat lima waktu," ungkap Presiden Persatuan Komunitas Muslim, Riay Tatary, seperti dikutip Euro Weekly News, Rabu (3/7).
Menurut Riay, permintaan pemerintah kota itu disampaikan dengan alasan kawasan masjid tidak memiliki lahan parkir. "Saya sudah bertemu Menteri Kehakiman Alberto Ruiz-Gallardon, untuk meminta penjelasan ini. Yang akan saya katakan, Spanyol seharusnya mempromosikan kebebasan beragama dan kesetaraan," kata dia.