REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menyambut peringatan Isra Miraj, Keraton Kasepuhan Cirebon menyelenggarakan tradisi 'Rajaban'. Selain meningkatkan ketaqwaan, tradisi itupun dimaksudkan untuk meningkatkan kesalehan sosial.
''Tradisi Rajaban sudah berlansung lama di Keraton Kasepuhan setiap tanggal 27 Rajab,'' ujar Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat kepada Republika, Selasa (4/6).
Sultan menjelaskan, dalam tradisi tersebut, pihak keraton membuat Nasi Bogana. Nasi yang ditambah dengan rempah-rempah dan lauk-pauk itu dibagi-bagikan kepada para wargi, kaum mesjid, abdi dalem maupun masyarakat magersari.
Tak hanya itu, peringatan Isra Miraj juga diisi dengan pengajian di langgar alit Keraton Kasepuhan. Adapun isi pengajian yang disampaikan penghulu keraton tersebut di antaranya penjelasan mengenai hikmah Isra Mi'raj.
Sultan menambahkan peringatan Isra Miraj tahun ini juga dilengkapi dengan sunatan massal, pengobatan gratis, pagelaran kesenian dan pameran kerajinan khas Cirebon. Selain itu, ada pasar dinar dirham dan peluncuran baitul mal Kesultanan Kasepuhan.
''Acaranya berlangsung mulai pukul 08.00-16.00 WIB dan terbuka untuk umum. Siapapun boleh hadir,'' tutur Sultan.