Selasa 04 Jun 2013 22:14 WIB

Manfaat Tadabur Alquran

Orang membaca Alquran
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Orang membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum wr wb

Saya mendengar ustaz pernah menjelaskan metode berinteraksi dengan Alquran yang paling baik adalah dengan cara tadabur Alquran. Yang ingin saya tanyakan, manfaat apa yang akan kita dapatkan dari tadabur Alquran?

Zulkaranain – Sulawesi Utara

Waalaikumussalam wr wb

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS Shaad [38]: 29).

Allah SWT dalam ayat di atas menegaskan, Alquran sebagai panduan hidup (al-Kitab) yang diturunkan ke kalbu Muhammad saw penuh dengan berkah (mubarak) atau mengandung banyak manfaat bagi manusia dalam semua hal, baik yang berkenaan dengan dunia maupun akhirat.

As-Sa’dy dalam menafsirkan kata mubarakun menjelaskan, pada Alquran ada kebaikan yang banyak, ilmu yang luas dan dalam. Berisi petunjuk yang mengeluarkan diri dari kesesatan, penyembuh dan penawar dari berbagai macam racun dan penyakit.

Selain itu berisi cahaya yang dapat mengeluarkan seseorang dari kegelapan hawa nafsu, bimbingan hukum dan aturan yang dibutuhkan setiap mukalaf (orang yang telah berusia terbebani hukum).

Juga petunjuk dalil-dalil yang jelas dan pasti yang dibutuhkan untuk segala ruang dan waktu. Tidak ada keterbatasan padanya dan telah menjadi panduan bagi alam semesta sejak awal penciptannya.

Bertadabur secara kosakata adalah sebuah proses berpikir mendalam dan menyeluruh yang dapat menghubungkan seseorang ke pesan paling akhir sebuah perkataan dan mencapai tujuan maknanya yang terjauh.

Menadaburi perkataan maksudnya memperhatikannya dari permulaan hingga akhir, kemudian mengulangi perhatian itu berkali-kali.

Prof Dr Nasser al-Omar, ketua Lembaga Tadabur Quran Internasional yang juga Sekretaris Jenderal Ulama Muslim Dunia mengatakan semua problematika umat yang kita saksikan di negeri kaum Muslimin hari ini berupa kehinaan, kelemahan, kemunduran, dan berbagai problem lainnya disebabkan oleh jauhnya kaum Muslimin dari Alquran.

Karena, mereka tidak menadaburi dan mengamalkan Alquran. Oleh karena itu, jika umat ingin keluar dari semua problem tersebut dan ingin bangkit dari keterpurukannya, harus menadaburi Alquran dan mengamalkannya.

Rasulullah saw sangat menyayangkan orang yang tidak mengacuhkan Alquran atau tidak mengambil manfaat yang begitu banyak dalam Alquran.

Keluh kesah Rasulullah itu kemudian tergambar dalam ayat berikut, “Berkatalah Rasul, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran itu sesuatu yang tidak diacuhkan.’” (QS al-Furqan [25]: 30).

Imam Ibnu Katsir dan Ibnu Qayyim al-Jauziyah mencontohkan orang yang menjadikan Alquran sesuatu yang tidak diacuhkan, di antara maksudnya adalah orang yang tidak menadaburi Alquran karena bacaan mereka tidak mendatangkan manfaat bagi mereka.

Orang yang menadaburi Alquran juga akan merasakan beberapa manfaat penting dalam kehidupannya. Di antaranya, pertama, mendapatkan hidayah (petunjuk dari kesesatan).

Manusia membutuhkan ilmu dalam menjalani hidupnya agar tidak tersesat, ketahuilah bahwa ilmu sesungguhnya yang dapat mengeluarkan manusia dari ketersesatan adalah ilmu yang berasal dari Allah saja.

Alquran adalah sekumpulan firman Allah yang berisi ilmu-ilmu dari Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. “Katakanlah, apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang menunjuki kepada kebenaran? Katakanlah, Allahlah yang menunjuki kepada kebenaran. Maka, apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?” (QS Yunus [10]: 35).

Kedua, mendapatkan cahaya. Ada banyak kegelapan yang dihadapi manusia dalam menjalani hidupnya. Ada makhluk kegelapan yang tercipta, ada kekuatan jahat yang bekerja kala malam mulai kelam, ada kejahatan para tukang sihir yang meniupkan mantera ke benda-benda, ada kejahatan orang yang hasad (dengki) jika melihat yang tidak ia sukai.

Selain itu, setiap orang di dunia ini sangat membutuhkan cahaya agar tidak salah jalan, tidak terjerembap, bahkan terjatuh, ke jurang yang berbahaya.

Manusia membutuhkan cahaya untuk dapat membedakan jenis dan bentuk sesuatu, membedakan warna-warni. Dengan bertadabur Alquran, manusia akan mendapatkan bimbingan cahaya terang benderang.

Maka, berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Alquran) yang telah Kami turunkan. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Taghabun [64]: 8).

Ketiga, manusia akan mendapatkan furqan (pembeda antara hak dan batil). Ilmu manusia sangatlah sedikit karena kemampuannya menyerap ilmu dari sekitarnya juga amat terbatas.

Rasio manusia juga sangat lemah dan kurang meluas sehingga tak dapat menjangkau alam lain yang tak pernah terindera oleh organ inderawinya. Informasi yang sampai dari seseorang kepada orang lain sering kali mengalami distorsi.

Berbagai keterbatasan inilah yang sering membuat manusia bimbang dan ragu dalam menyikapi sesuatu, membuat manusia bingung dalam mengambil keputusan yang bermanfaat bagi kehidupan masa kini atau masa depannya, membuat manusia tak pasti dalam menatap dan melangkah.

Saat itulah manusia membutuhkan kekuatan lain yang berasal dari luar dirinya agar yakin dalam memandang, menyikapi, dan melangkah ke arah kebenaran.

Alquran sebagai furqan-lah yang dapat membebaskan manusia dari semua kebimbangan dan keraguannya. “Mahasuci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS al-Furqan [25]: 1).

Demikian beberapa manfaat tadabur Alquran. Semoga Allah merahmati kita semua dengan kecintaan menadaburi Alquran. Wallahu a’lam bish shawab.

Ustaz Bachtiar Nasir

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement