Sabtu 25 May 2013 09:15 WIB

Inilah Hasil Mukernas Ulama Qur’an

Rep: Afriza Hanifa/ Red: M Irwan Ariefyanto
Orang membaca Alquran
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Orang membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG – Setelah melakukan musyawarah dan diskusi sejak Selasa (21/5) malam, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Alquran menghasilkan rumusan rekomendasi untuk perkembangan pengkajian kitabullah di Indonesia. Hasil rekomendasi tersebut dibacakan saat penutupan Mukernas, Kamis (23/5) malam.

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMA), Drs H Muhammad Shohib, MA saat menutup acara Mukernas mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebuah mekanisme panjang atas program Lajnah, terutama produk tafsir tematik dan ilmi. Kedepan semua saran dan masukan dari para ulama tafsir dan pakar tafsir yang disampaikan saat mukernas akan segera ditindaklanjuti. "Setelah kajian selama empat hari (mukernas), baru terlihat kekurangannya setelah dibedah para ulama. Kita menerima masukan baik dari alim ulama maupun masyarakat. Kita akan diskusikan dan bahas masukan ini di forum," ujarnya.

 

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin, Prof Sybli Sarjaya yang juga hadir saat penutupan Mukernas menyampaikan apresiasinya kepada Kemenag terutama Lajnah yang memproduksi tafsir tematik dan ilmi. Menurutnya, tafsir Alquran sangat penting dan sangat dibutuhkan masyarakat. "Saya menyambut upaya lajnah yang sudah menyusun tafsir dengan berbagai laun, itijah, corak, sehingga akan menjadi pencerahan umat," tuturnya.

Adapun hasil kajian dan diskusi Mukernas tersebut dibacakan oleh Kepala Bidang Pengkajian Alquran Lajnah Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, MA. Poinnya sebagai berikut;

1.Memberikan apresiasi penuh terhadap upaya Kementerian Agama RI dalam meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama melalui pemahaman kitab suci secara baik dan benar dengan menyusun dan menerbitkan Tafsir Tematik dan Tafsir Ilmi.

2. Memberikan dukungan kepada Kementerian Agama RI untuk keberlangsungan kegiatan penyusunan Tafsir Alquran dengan berbagai pendekatan, dengan melibatkan para ulama dan pakar yang berlatar belakang keahlian ilmu berbeda dalam sebuah atau beberapa tim kerja yang saling melengkapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement