Jumat 15 Mar 2013 07:12 WIB

Saat Kolega Geert Wilders Memeluk Islam

Rep: Afriza Hanifa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Politikus PVV Arnoud van Doorn bersama dengan politikus aktivis Belanda berkebangsaan Iran Ehsan Jami
Foto: The Amsterdam Herald
Politikus PVV Arnoud van Doorn bersama dengan politikus aktivis Belanda berkebangsaan Iran Ehsan Jami

REPUBLIKA.CO.ID, "Saya benar-benar mulai memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," ujar Arnoud van Doorn mengenang awal mula hidayah Islam didapatnya.

 

Arnoud van Doorn bukanlah nama baru dari dunia politik Belanda. Dia telah lama aktif di Partai PVV alias Partai Kebebasan. Partai yang dikenal anti dengan imigran Muslim.

Partai ini pun kerap menghebohkan dunia akibat pernyataan salah satu politikusnya, Geert Wilders, yang kerap menyerang Islam dan Alquran. Nama van Doorn telah lama dikaitkan dengan partai tersebut.

Melihat sikap partainya dalam menolak Islam, van Doorn justru penasaran. Dia pun mempelajari agama Islam untuk mencari jawaban mengapa banyak orang yang mencela Islam.

"Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa saya telah aktif meneliti Quran, sunah, dan tulisan-tulisan lain selama hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan percakapan dengan Muslimin tentang agama," ujar Doorn kepada saluran televisi Al-Jazirah Inggris, dikutip dari laman On Islam.

Alih-alih benci, Doorn justru kemudian merasakan suatu yang spesial dari Islam. Makin lama mempelajari, dia makin penasaran  pada agama akhir zaman ini. "Saya benar-benar mulai untuk memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," ujarnya.

Jalan hidayah Doorn pun makin terbuka lebar ketika bertemu dengan seorang Muslim bernama Aboe Khoulani, rekan Doorn yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Dia membawa van Doorn untuk lebih jauh mengenal Islam dan berhubungan dengan Masjid As-Soennah.

Setelah mengetahui betul agama Islam, van Doorn justru heran dengan orang-orang yang menentang agama Allah tersebut. Menurut dia, tak ada hal yang patut dicela dari agama akhir zaman ini.

Ia pun mengerti alasan banyak orang yang memilih skeptis, karena tak ada yang patut ditentang. Namun, mereka pun tak berani memeluk agama Islam. 

Keputusan bersyahadat memang bukanlah perkara ringan. Setelah dilanda kegalauan, mantaplah Doorn untuk memeluk agama Islam. Ia bersyahadat di hadapan para saksi. Tak hanya itu, ia bahkan berani memublikasikan keislamannya kepada publik. Van Doorn pun mengumumkan ketauhidannya melalui media sosial twitter.

Ia menuliskan kalimat syahadat dalam bahasa Arab melalui salah satu tweetnya. Tak lupa, ia pun menyertakan alasannya memeluk Islam. Maka gemparlah partai dan para pengikutnya setelah mengetahui keislaman Doorn. "Pengkhianat" demikian kata yang disematkan mereka kepada sang mualaf. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement