REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Satu kebahagian tersendiri bagi mualaf India ketika bersilaturahmi antar sesama. Itulah, yang terekam dalam pertemuan bertajuk 'Get Together' yang digelar Pusat Dakwah Delhi (IDC), Ahad (10/3) kemarin.
Hadir dalam pertemuan itu, sekitar 50 mualaf yang datang dari berbagai penjuru India. "Ketika anda memutuskan memeluk Islam, anda ditinggalkan oleh keluarga, saudara dan teman-teman. Ini membuat pertemuan dengan sesama mualaf menjadi hal yang membahagiakan," kata salah seorang mualaf seperti dikutip onislam.net, Senin (11/3).
Dalam silaturahim itu, mereka berbagai pengalaman tentang proses menjadi Muslim. Dibahas pula, tantangan yang dihadapi mereka setelah menjadi Muslim. Lalu mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.
Ketua IDC, Mohammad Umar Gautam mengatakan tujuan dari silaturahim adalah mengetahui, memahami dan berbagi pengalaman dikalangan mualaf. Ini sekaligus menjadi bentuk wadah mendekatkan mualaf dengan umat Islam.
"Kami harus katakan, mereka membutuhkan dukungan. Harapannya, mereka tidak merasa sendirian," kata dia.
Gautam mengatakan silaturahim ini juga bertujuan untuk menginformasikan kepada dunia mereka yang memeluk Islam itu murni karena kehendak pribadi. Tidak ada unsur paksaan dalam putusan tersebut.
Abdullah, yang dahulu bernama Kartik Kumar Gupta, tertarik pada Islam lantaran melihat temannya yang melaksanakan shalat. "Yang membuat saya sedih, banyak kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim datang dari umat Islam sendiri. Karena itu, ini menjaditanggungjawab kita semua untuk menginformasikan hal yang benar tentang Islam dan Muslim," kata dia.
Abdur Rahman, mualaf lainnya, menilai umat Islam perlu memperluas dukungan emosional dan ekonomi kepada para mualaf. Ini juga dibarengi dengan menyebarluaskan pesan damai Islam ke seluruh dunia. "Islam itu rahmat bagi semesta alam. Ini yang harus dikedepankan," kata dia.