REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Cendekiawan Hindu, Swami Lakshmi Shankaracharya menyatakan kekagumannya terhadap agama Islam. Menurutnya, Islam merupakan agama yang indah dan Nabi Muhammad SAW adalah tokoh besar dalam sejarah umat manusia.
"Untuk belajar dan memahami Islam, kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad adalah sumber yang terbaik," kata dia ketika memberikan kuliah umum tentang Seerat-un-Nabi (Kehidupan Nabi) di Patna, provinsi Bihar, seperti dikutip arabnews.com, Senin (17/2).
Menurut penulis buku 'Islam: Aatank ya Aadarsh (Islam: Teror atau Jalur Ideal)' ini, perdamaian dan kemanusiaan merupakan inti ajaran Islam. Sayang, sebagian besar umat Islam tidak mengikuti dengan baik ajaran Islam.
Mereka juga tidak belajar dari tauladan Nabi Muhammad SAW. Ia menyebut penaklukan Makkah merupakan contoh dari teladan itu. Nabi Muhammad SAW dalam kapasitas pemimpin kelompok yang memenangkan peperangan memaafkan orang-orang yang sejak dulu memusuhi umat Islam.
"Saya melihat kewajiban seorang Muslim untuk menyelamatkan dan melindungi dunia. Anda tahu, Nabi Muhammad mengampuni musuh-musuhnya dan menunjukan kesabaran ketika ia dirugikan orang lain. Ini ajaran moral yang diperlihatkan beliau sehingga membuat Islam begitu harum di dunia saat itu," kata dia.
Terkait soal jihad, Lakshmi menyatakan hal itu tidak ada hubungan dengan terorisme. Ini merujuk pada salah satu ayat dalam Alquran yang menyebut dibolehkan bagi setiap Muslim mengangkat senjata jika keamanan umat Islam terancam.
Catatan lainnya yang disebutkan Alquran, Muslim boleh menyerang musuh namun tidak boleh berlebihan. "Kitab Hindu juga membenarkan usaha Islam untuk membangun perdamaian di bumi," kata dia.
Awalnya, Lakshmi menyimpulkan Islam merupakan akar penyebab terorisme global. Namun, ketika mengkaji Alquran, termasuk kehidupan Nabi Muhammad SAW, ia menyadari ada kekeliruan dalam kesimpulan yang dibuatnya.
"Saya bisa jelaskan arti sebenarnya jihad dalam Islam. Islam adalah agama damai. Setiap Muslim diperintahkan untuk berperang atas dasar pembelaan diri yang selanjutnya bertujuan membangun perdamaian. Jadi, bukan terorisme," kata dia.