Senin 18 Feb 2013 07:27 WIB

Kematian Sang Tunangan Membawa Maria pada Islam (2)

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Heri Ruslan
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).
Foto: kaligrafibambu.com
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  Sifat baik hati si pria-lah yang pertamakali memesona Maria. Pada pertemuan pertama, Maria sama sekali tak menyangka pria yang ia cintai tersebut merupakan seorang religius. "Ketika saya bertemu tunangan saya, kita tak pernah berbicara tentang agama.

Saya tidak memandangnya sebagai seorang muslim atau seorang religius. Saya rasa hanya menganggapnya sebagai seorang yang mulia nan baik hati. Dia adalah salah satu orang yang sangat baik yang pernah kukenal. Ia memiliki karakter yang baik dan bersikap baik pada semua orang," kenang Maria.

Tunangannya pun kemudian membuka pintu bagi Maria mempelajari agama Islam. Ia yang anti agama justru merasa penasaran dengan agama pasangannya. Maria seringkali berdiskusi tentang Islam dengan pasangannya.

Fakta-fakta tentang Islam pun kemudian dikumpulkan Maria tak hanya dari tunangannya, tapi juga dari muslimin lain yang dikenalnya. Ia bahkan membeli Alquran terjemahan bahasa Inggris kemudian rutin membacanya. "Saya lebih terbuka untuk belajar tentang Islam dan tidak berfikir bahwa hal itu adalah negatif," kata Maria.

Pada awalnya, Maria berfikir sifat baik pasangannya memang sudah menjadi tabiatnya. Namun setelah mempelajari Islam, ia mulai tahu bahwa sikap baik tunangannya karena menerapkan ajaran Islam. Maria terus berfikir hingga menyadari Islam lah yang membuat pria belahan jiwanya itu memiliki kualitas sifat yang sedemikian luar biasa baik.

Meski demikian, Maria belum memutuskan untuk memeluk Islam meski telah mempelajarinya. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Kemantapan hati untuk berislam aru dirasakan Maria setelah mengalami peristiwa yang mengejutkan dan menyadihkan. Tunangannya meninggal akibat kecelakaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement