Selasa 12 Feb 2013 14:01 WIB

Mahasiswa,'Tolak Valentine's Day'

Larangan merayakan valentine's day (ilustrasi)
Larangan merayakan valentine's day (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Puluhan mahasiswa dari beberapa kampus di Serang, Banten Selasa (12/2) mengajak remaja menolak perayaan Valentine's Day pada setiap 14 Februari.

Aksi unjuk rasa tersebut dimulai dari halaman kampus IAIN Maulana Hasanudin Banten Jalan Jendral Sudirman Kota Serang dengan orasi di pinggir jalan sambil membagikan selebaran berisi ajakan untuk kalangan remaja di Banten, agar tidak ikut merayakan Valentine's Day 14 Februari nanti.

''Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat Banten untuk bersama-sama menyelamatkan remaja Banten dari budaya seks bebas berbalut Valentine's Day," kata kordinator pengunjuk rasa Dede Taufik El-Bantani.

Ia mengatakan, pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia khususnya Banten saat ini sangat memprihatinkan.

Berdasarkan beberapa data diantaranya dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota-kota besar di Indonesia pernah berhubungan seks.

Oleh karena itu, kata Dede, pihaknya mengajak orang tua di Banten untuk menjaga akhlaq dan moral para remaja agar tidak terjerumus ke dalam pergaluan-pergaulan seks bebas.

Salah satunya yaitu agar tidak ikut merayakan Valentine's Day atau biasa disebut Hari Kasih Sayang, karena aktivitas tersebut cenderung mengarah pada seks bebas dengan dalih saling mencintai.

"Mari kita bentengi dan perkuat akhlak serta moral kaum remaja Banten dengan meningkatkan keimanan dan pendidikan agama," kata Dede Taufik penuh semangat.

Para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Konselor Muda Indonesia Generasi Muda Pembina Insan Berprestasi (PKMI Gempita) Wilayah Banten, melanjutkan aksinya di perempatan lampu merah jalan Jendral Sudirman dengan kembali melakukan orasi di jalan raya.

"Bersama PKMI Gempita kita selamatkan remaja dari degradasi moral akibat pornografi, seks bebas, narkotika, tawuran dan HIV/Aids," kata Dede.

Selain melakukan orasi, para aktivis di bawah binaan Kemenpora, Dispora, BNN dan KPA Banten itu, juga melakukan penggalangan gerakan 1000 tandatangan remaja Banten dalam spanduk yang bertuliskan Say No Valentine's Day Berbalut Seks Bebas".

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement