REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebuah penelitian terhadap nilai kotak amal masjid baru-baru ini dilakukan di Yogyakarta.
Dosen Universitas Muhammadiyah (UMY), Muhammad Akhyar Adnan, yang melakukan penelitian ternyata mendapatkan hasil mencengangkan. Terdapat uang kotak amal senilai Rp 269,9 miliar yang menganggur dari kotak amal itu.
Adnan yang meneliti soal manajemen keuangan masjid, menemukan saldo totalitas (agregat) dana infak dan sedekah sebesar Rp 269,9 miliar atau 30 juta dolar AS di seluruh masjid di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Laporan ini dirangkum Adnan dalam makalah berjudul ''An Investigation of the Financial Management Practices of the Mosques In The Special Region of Yogyakarta Province, Indonesia''.
Rencananya, Adnan akan mempresentasikan penelitiannya ini di 'Sharia Economic Conference', yang diselenggarakan di Leibniz Universitat, Hannover, Jerman, 9 Februari mendatang. Sayangnya, uang segunung ini disebut-sebut sebagai dana menganggur yang tidak produktif.