Selasa 05 Feb 2013 15:25 WIB

Muslim Itu Hebat dan Selalu Bisa Jadi Pemenang

Seorang pria shalat di Masjid Istiqlal, Jakarta.   (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang pria shalat di Masjid Istiqlal, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ustaz Yusuf Mansur

Saya ingin menjadi seorang pemenang ( the winner) dalam bidang apa pun: agama, bisnis, dan politik. Dan tentu saja, pemenang yang saya inginkan adalah pemenang yang baik, jujur, dan benar. Dalam dunia politik saat ini, saya pun ingin menjadi pemenang. Saya nggak mengatakan masuk dunia politik sekarang ini bagi umat Islam (Muslim/Muslimah) berat.

Apalagi untuk menjadi seorang pemimpin. Sebab, sekarang ini memang banyak orang yang sudah jenuh, putus asa, alergi, apatis, bahkan benci ketika persoalan agama dibawa ke ranah politik. Wajar memang, jika melihat betapa wajah dunia politik kita begitu melenakan sehingga yang baik menjadi rusak. Akan tetapi, jika situasi ini dibiarkan, nanti akan memberikan efek ke manamana. Seakan-akan agama ikut-ikutan cacat ketika pemimpin politiknya telah cacat. Seakan-akan Islam menjadi agama yang kotor karena pemeluknya berbuat buruk.

Tidak. Agama tidak kotor. Islam itu baik dan indah. Dan, keindahan Islam (the beauty of Islam) itu sangat luar biasa dan mengagumkan. Kalaupun ada yang salah dalam implementasi dan aplikasi di lapangan (politik, hukum, etika, bisnis, dan lainnya), adalah pemeluknya, bukan agamanya. Yang kotor, yang buruk, adalah pemeluk agama itu sendiri.

Saya ingin mengajak saudara semua, khususnya sesama umat Islam, marilah kita menjadi pemenang. Pemenang yang komplet dalam semua bidang. Jadilah the winner‘pol’. Lihatlah ini sebagai peluang bagi kita untuk menjadi lebih baik. Tunjukkan bahwa Muslim itu bisa jujur, bersih, dan bermanfaat bagi manusia lainnya. Tunjukkan bahwa Muslim itu bisa disiplin, bisa rapi, bisa hidup tertib dalam semua bidang, baik politik, ekonomi, bisnis, pendidikan, maupun agama.

Jadilah Muslim yang jujur, baik, dan benar. Jangan sampai umat nggak percaya lagi pada ulama, ustaz, politisi Muslim, dan PNS Muslim. Jika ini yang terjadi, semakin rusaklah kondisi kita. Kita harus agresif pol, kreatif pol, mumpuni, dan profesional. Artinya, di mana pun kita berada, mari kita tunjukkan bahwa Muslim itu hebat dan selalu bisa menjadi pemenang. Saatnya kita bangkit.

Saya mengajak saudara-saudara semua, mari kita tunjukkan bahwa Islam itu benar-benar hebat. Tidak suka dengan hal-hal yang kotor, tidak suka dengan korupsi, tidak suka dengan zina, dan perbuatan negatif lainnya. Sebaliknya, Islam itu ramah, suka kejujuran, keadil an, dan kedamaian. Saya juga mengajak para orang tua, tak perlu khawatir dengan berbagai survei yang menyebutkan, banyak orang-orang yang sudah enggan dengan politik, menjadi politikus, menjadi anggota dewan, dan pemimpin.

Kalau semuanya tidak mau, terus mau jadi apa? Apakah kita mau negeri ini dikuasai oleh kelompok lain walaupun kita sendiri adalah yang mayoritas? Tidak. Saya mengajak saudara semua, jadilah pemain yang hebat, cerdas, dan jujur. Jadilah anggota dewan dan pe mimpin yang jujur. Mari kita bersamasama menciptakan pemimpin bangsa yang amanah, jujur, dan benar sehingga negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement