Senin 04 Feb 2013 08:09 WIB

Jilbab untuk Bayi di Arab Saudi Picu Kontroversi

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Bayi berjilbab - ilustrasi
Bayi berjilbab - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang Ulama Arab Saudi menyerukan bayi perempuan di Arab Saudi harus memakai jilbab termasuk burka. 

Seruan itu menyusul adanya anak perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual. Namun, seruan itu memicu kontroversi di dalam negeri.

Sheikh Abdullah Daoud dalam sebuah acara televisi mengatakan pemakaian penutup wajah akan melindungi bayi perempuan. Dia menilai pentingnya memakai burka setelah ada pelecehan seksual terhadap anak perempuan di negara tersebut. 

Pernyataan Sheikh Daoud tersebut menarik perhatian publik termasuk di jejaring sosial twitter. Mantan Hakim di Saudi Board of Grievance, Sheikh Mohammad al-Jzlana mengatakan pernyataan Daoud merendahkan Islam dan Syariah serta membuat Islam terlihat buruk. 

Jzlana berpendapat warga tidak perlu menuruti perintah yang tidak berdasarkan fatwa. Dia mengatakan tidak ada regulasi khusus dari otoritas Saudi untuk maklumat keagamaan. Dia menegaskan tidak ada regulasi yang memberi ruang untuk isu tersebut. 

Selain itu, dia mengatakan ibu tidak perlu menutup bayinya rapat-rapat. Menurutnya, hal itu tidak adil bagi anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement