REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengaku turut prihatin karena sekitar 70 persen siswa muslim di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, tergolong buta aksara Alquran.
"Siswa SD, SMP hingga SMA sederajat di Mamuju masih sangat memprihatinkan karena hasil evaluasi yang dilakukan selama ini tercatat sekitar hanya 30 persen siswa muslim yang mampu membaca Alquran. Artinya, ada sekitar 70 persen buta aksara Alquran,"kata Anggota DPRD Mamuju, H.Hajrul Malik di Mamuju, Jum'at.
Menurutnya, data ini bukan analisis Badan Pusat Statistik (BPS), namun penilaian ini berdasarkan hasil tes yang dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten Mamuju.
"Pemerintah telah membentuk tim penguji baca Alquran yang dikerahkan ke sejumlah sekolah-sekolah di Mamuju sejak sebulan yang lalu. Hasilnya, ternyata siswa muslim yang ada belum mengenal huruf hijaiyah alias buta huruf baca Alquran,"ungkapnya.
Salah satu sampel yang ditemukan kata dia, di SMP 2 Mamuju yang nota bene salah satu sekolah pavorit di daerah ini yang memiliki jumlah siswa 1.200 siswa ternyata tidak cukup 20 persen yang mampu membaca Alquran.
Karena itu kata dia, secara kelembagaan DPRD akan mendorong pembuatan perda pendidikan baca huruf Alquran, melalui hak insiatip DPRD Mamuju.
"Tahun ini kita akan mendorong pembuatan perda baca tulis Alquran. Tentunya, kami inginkan ada pula Yayasan yang bergerak pada bidang pendidikan mendorong pembuatan perda ini," ujar Hajrul.
Politisi PKS ini menambahkan, saat ini pemerintah kabupaten Mamuju telah memprogramkan penuntasan angka buta aksara Al Quran yang dimulai di sekolah-sekolah di kabupaten.
Melalui program ini kata dia, diharapkan kemampuan baca Quran akan menjadi syarat bagi anak yang ingin masuk sekolah.
Ia mengatakan, pemerintah di Mamuju dan Kementerian Agama Kabupaten Mamuju, telah melakukan kerja sama menggairahkan baca tulis Al Quran kepada para siswa dalam menghapus buta aksara Alquran di Kabupaten Mamuju.
"Pemerintah di Mamuju dan Kemenag Mamuju mulai memprogramkan menggairahkan baca tulis Alquran kepada para siswa. Ini tentu akan lebih baik jika dikuatkan lahirnya perda pendidikan baca huruf Alquran," katanya.