REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Terpidana kasus terorisme Ustaz Abu Bakar Ba'asyir memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1434 Hijriah, Kamis, di dalam selnya, Blok D, Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap.
"Ini karena peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW baru akan kami gelar pada Senin (27/1)," kata Kepala Lapas Pasir Putih Iskandar kepada ANTARA, di Cilacap.
Namun ia tidak menjelaskan apakah Ba'asyir akan dilibatkan dalam peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW atau tetap berada di kamarnya.
Menurut dia, Ba'asyir masih menjalani masa orientasi pengenalan lingkungan setelah dipindahkan dari Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, pada 15 Januari silam.
"Dia masih menjalani masa orientasi, tetapi untuk beberapa kegiatan tetap ikut," katanya.
Sejak berada di lapas paling ujung Pulau Nusakambangan ini, kata dia, Ba'asyir tetap menjalankan aktivitas seperti saat masih di Lapas Batu, yakni berzikir di dalam kamarnya.
"Kalau keluar, untuk beribadah di masjid atau berolahraga, seperti saat masih di Lapas Batu," kata dia menegaskan.
Ia mengatakan, pihaknya tidak memberikan pengamanan khusus bagi Ba'asyir sehingga tetap berjalan seperti biasa.
Ba'asyir menempati salah satu kamar di Blok D bersama dua warga binaan lainnya yang usianya jauh lebih muda dibanding Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) ini.
"Kebetulan di sini tidak ada yang tua-tua, jadi dicampur," katanya.
Saat masih menghuni Lapas Batu, Ba'asyir menempati kamar bersama dua warga binaan yang usianya sudah lanjut.
Ba'asyir dipindah dari Lapas Batu ke Lapas Pasir Putih pada Selasa (15/1) sore.
Kepala Lapas Batu Hermawan Yunianto (saat ini menjabat Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Gorontalo, red.) mengatakan, pemindahan tersebut dilakukan demi memberi kenyamanan bagi warga binaan yang usianya telah lanjut di samping kondisi Lapas Batu yang telah melampaui kapasitas.
"Di Lapas Pasir Putih udaranya lebih segar, tempat besuknya lebih bagus dan luas. Kalau di Batu, waktu besuk padatnya bukan main, sementara yang datang (membesuk Ba'asyir) kadang empat-lima orang sekaligus, sehingga untuk melayani yang bersangkutan agak repot jika digabung dengan yang lain," katanya.