Kamis 03 Jan 2013 16:20 WIB

Sejarah Islam di Asia Tenggara (3)

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Runtuhnya Malaka bukan berarti lenyapnya Islam di tanah Melayu. Keruntuhan tersebut justru mendorong penyebaran Islam yang lebih luas.

 

Disebutkan bahwa seluruh kawasan Malaya kemudian mengenal Islam sejak Sultan Mudzaffar Syah memimpin kerajaan serta berhasil menguasai semenanjung Malaya dan pesisir timur Sumatra.

Penyebaran Islam makin meluas ketika sultan berikutnya, Sultan Mansur Syah, naik takhta. Ia berhasil menguasai Kedah, Pahang, Kampar, bahkan Siak.

Kawasan Indragiri dan Jambi pun didapatkan Malaka atas hadiah dari Kerajaan Majapahit. Pada periode dua sultan itulah Kerajaan Malaka mengalami puncak kejayaan.

Hingga pada 1511 Portugis menyerang Kerajaan Malaka. Raja Malaka saat itu, Sultan Mahmud Shah I, pun mundur dan bertahan dengan memimpin kawasan Bentan. Saat itu, kerajaan masih meliputi Kuala Muar, Pagoh (Johor), Beruas (Kuala Selangor), Lingga, dan Indragiri.

Namun, Portugis terus saja menyerang, Bintan pun jatuh ke tangan Portugis pada 1526. Lalu, Sultan mundur ke Kampar dan wafat di sana. Kesultanan Malaka yang besar pun runtuh akibat kolonialisasi.

Islam Kian Meluas

Runtuhnya Malaka bukan berarti lenyapnya Islam di tanah Melayu. Keruntuhan tersebut justru mendorong penyebaran Islam yang lebih luas.

Dari internal kerajaan, para keturunan Sultan Mahmud Shah masih terus berjuang mempertahankan diri hingga kemudian tersebar ke beberapa wilayah. Riau, Lingga, Johor, dan Pahang menjadi empat negeri utama kelanjutan sejarah kerajaan Islam Melayu.

Bermula dari Kerajaan Johor yang dibentuk pada 1673 oleh Sultan Ibrahim Syah dengan bantuan Laksamana Tun Abdul Jamil.

Selain dari internal kerajaan yang menghimpun kembali kekuatan untuk mendirikan kesultanan baru, para pedagang pun mencari tempat berlabuh untuk transaksi perdagangan. Mereka terpaksa beralih dari Pelabuhan Malaka yang telah direbut dan didominasi Eropa.

Para pedagang Muslim tersebut kemudian mulai melirik pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement