Rabu 26 Dec 2012 14:22 WIB

Ulama Seluruh Dunia Bahas Bom Bunuh Diri

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Pembom bunuh diri menyerang mobil konsulat AS di Pakistan
Foto: AFFP
Pembom bunuh diri menyerang mobil konsulat AS di Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Akhir Januari 2013, cendikiawan muslim dan ulama dari seluruh dunia akan berkumpul di Kabul, Afganistan. Dalam pertemuan itu akan membahas masalah serangan bom bunuh diri.

Mufti Kabul, Shamsur Rahmat Firotan mengatakan sebelum ini banyak ulama Pakistan dan Afganistan menyatakan bom bunuh diri bertentangan dengan ajaran Islam. Sayangnya, sikap itu belum memiliki pengaruh besar.

Untuk itu, perlu ada satu suara bulat dari cendikiawan muslim dan ulama dari seluruh dunia, guna mempertegas pernyataan itu. "Saya percaya ini akan memberikan pengaruh," kata dia seperti dikutip the christian science monitor, Rabu (26/12).

Konferensi ini sebenarnya telah diwacanakan sejak jauh-jauh hari. Namun urung dilakukan karena berbagai pertimbangan.

Selanjutnya, wacana ini kembali mencuat setelah PBB merilis data korban sipil akibat serangan bom bunuh diri. Menurut PBB, sekitar 56 persen korban serangan bom bunuh diri adalah warga sipil.

Direktur Komunikasi Strategis Organisasi PBB untuk Misi Afganistan (UNAMA), Massoumeh Torfeh mengatakan hampir setiap keluarga menjadi korban serangan bom bunuh diri. Ini menjadi alasan kuat untuk memberikan perhatian pada masalah ini.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement