Selasa 18 Dec 2012 16:24 WIB

Melihat Islam di Bandara Terbaik Dunia (1)

Incheon International Airport (IIA) di Korea Selatan (Korsel).
Foto: liligo.co.uk
Incheon International Airport (IIA) di Korea Selatan (Korsel).

REPUBLIKA.CO.ID, Korea Selatan yang mayoritas warganya tak mengenal Allah ternyata sangat menghargai umat beragama, termasuk Islam.

1 November 2012, saya bersama Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Prof Dr Laode Ma Kamaluddin PhD beserta putrinya Hallida Rachmawati berada di Incheon International Airport (IIA), bandara terbesar di Korea Selatan (Korsel).

Hari itu, kami hendak kembali ke Indonesia setelah empat hari berada di Busan mengikuti Asian University Presidents Forum (AUPF) ke-11 di Universitas Dongseo.

Prof Laode hadir sebagai salah satu pembicara yang menyampaikan pemikiran berupa konsep Asian Cyber University Network (ACNU).

Di luar dugaan, penerbangan yang akan membawa kami ke Tanah Air tertunda lima jam. Namun, hal itu justru memberi kesempatan kepada kami bertiga untuk melihat-lihat IIA dan mendiskusikannya.

Pertama kali beroperasi pada 2001, bandara ini telah berulang kali memenangi penghargaan. Tahun ini, misalnya, sebuah penghargaan bergengsi berhasil direbut. IIA menyabet penghargaan dari Airports Council International (ACI) sebagai Worldwide Best Airport atau bandara terbaik di dunia.

Sebagai bandara terbaik dunia 2012, IIA adalah infrastruktur modern yang mencerminkan wajah peradaban Korea. Bandara ini juga merupakan realisasi dari falsafah hidup bangsa Korea yang keadaannya pada 1950-an masih lebih miskin dari bangsa Indonesia.

Namun, dunia berputar dan zaman terus berubah. Hari ini Korsel tampil sebagai bangsa berperadaban maju. Korsel pun dijuluki sebagai salah satu macan Asia, bersama Singapura, Hong Kong, dan Taiwan.

* Penulis: Marlis Herni Afridah     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement