Senin 17 Dec 2012 21:36 WIB

Geliat Syiar Islam di Palau (2)

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Chairul Akhmad
Muslim Palau saat melaksanakan shalat di sebuah masjid.
Foto: bbc.co.uk
Muslim Palau saat melaksanakan shalat di sebuah masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, Meski merupakan pendatang dan kaum minoritas, Muslimin di Palau sangat gencar melancarkan syiar Islam.

Kelompok agama lain yang juga eksis di antaranya Kristen Protestan, Mormon, serta agama lokal Modekngei yang menggabungkan animisme tradisional dan praktik Kristen.

Sebanyak 1.800 penduduk menganut kepercayaan tradisional Modekngei tersebut.

Meski merupakan pendatang dan kaum minoritas, Muslimin di Palau sangat gencar melancarkan syiar Islam. Apalagi, pemerintah setempat memberikan kebebasan beragama bagi rakyatnya.

Karena itu, meski hanya memiliki dua masjid, para Muslimin Palau tetap giat melaksanakan kegiatan keislaman, baik secara harian, mingguan, maupun tahunan.

"Kami  memiliki program mingguan dengan mengundang beberapa orang untuk berceramah. Sedangkan setiap bulan di Jumat ketiga, siapa saja yang memiliki waktu luang, biasa tinggal di masjid mulai dari Jumat bakda Maghrib sampai Senin,” ujar Moqbul Husain, salah seorang pengurus masjid.

“Ini disebut Nazam. Namun, karena tempatnya kecil, kami tak bisa menggelar banyak kegiatan," imbuhnya.

Beberapa dari mereka  kemudian membentuk komunitas Muslim Bangladesh. Mereka  kerap menggelar perayaan hari-hari besar Islam, seperti Lebaran dan Ramadhan.

Di hari-hari besar itu, terkadang mereka mengundang tokoh Muslim dari negara tetangga, seperti Filipina, Indonesia, hingga Pakistan dan India. Mereka sangat senang jika ada tokoh Muslim mancanegara yang hadir di sana.

Presiden Asosiasi Muslim Palau, Mohi Uddin, mengatakan warga Muslim berdarah Bangladesh di Palau sering berkumpul melakukan kegiatan sosial, seperti membersihkan lingkungan. "Kami ingin melakukan darmabakti bagi Palau dan rakyat Palau.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement