Senin 17 Dec 2012 21:16 WIB

Geliat Syiar Islam di Palau (1)

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Chairul Akhmad
Kepulauan Palau.
Foto: nationalgeographic.com
Kepulauan Palau.

REPUBLIKA.CO.ID, Meski jumlahnya masih sedikit, Muslim Palau giat menyuarakan syiar Islam.

Lantunan azan menggema dari sebuah masjid sederhana di Kota Koror, Palau. Ukurannya tak luas apalagi berarsitektur indah, mungkin hanya bisa disebut ruang ibadah atau mushala ketimbang sebuah masjid.

Meski demikian, bangunan ini merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Islam di kota terbesar di Palau tersebut, dan satu dari dua masjid di negara Pasifik tersebut.

Begitu azan berkumandang, kaum Muslimin pun berbondong-bondong menyusuri jalan sempit melalui hutan, mendatangi sumber suara. Bersarung dan berkopiah, mereka ingin beribadah di masjid yang beratapkan seng dengan menara pohon kelapa tersebut.

Di tempat sederhana namun mulia inilah, mereka biasa berkumpul dan mengkaji ajaran Islam di tengah masyarakat non-Muslim yang mendominasi negeri ini.

Republik Palau boleh jadi terasa asing di telinga kita. Padahal, negara kepulauan ini tak jauh dari Indonesia. Ia berada di timur Filipina atau sebelah utara Papua Nugini.

Jaraknya hanya 255 kilometer dari Maluku Utara dan 500 kilometer dari Sulawesi Utara. Negara dengan luas hanya 458 kilometer persegi ini memiliki delapan pulau utama dan lebih dari 200 pulau kecil.

Sebelumnya, Palau merupakan bagian dari Negara Federasi Mikronesia. Meski kemerdekaan negara ini telah diajukan ke PBB pada 1978, negeri ini baru resmi merdeka pada 1994. Palau, yang juga kerap disebut Belau atau Pelew, pun masuk dalam jajaran negara republik termuda dan terkecil di dunia.

Negara eksotik ini menjadi rumah nyaman bagi 500 Muslim yang hampir semuanya adalah orang-orang Bengali, yakni kelompok etnik dari Bangladesh dan India. Mereka bermigrasi ke Palau untuk mencari pekerjaan.

Mereka mendarat di  wilayah terpencil yang damai itu sejak belasan tahun lalu. Sedangkan penghuni asli Palau adalah orang-orang beretnik Mikronesia. Lebih dari setengah populasi negara tersebut menganut agama Katolik Roma.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement