REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Virus Islamofobia yang menyebar ke seluruh dunia ikut menjangkiti Uganda. “Perkembangan peradaban membuat dunia menjadi sempit. Uganda menjadi korban dari virus Islamofobia,” ungkap Rektor Universitas Islam Uganda, Ahmad Kawesa Sengendo, seperti dikutip arabnews.com, Jumat (14/12).
Meski pun, lanjutnya, Muslim Uganda tidak diam saja melihat perkembangan itu. Ada banyak Muslim yang bekerja keras memperbaiki citra Islam. Tapi ada juga Muslim yang keluar dari bingkai prinsip Islam.
“Namun, perlu digarisbawahi bahwa terorisme tidak terbatas pada satu agama. Tapi tergantung dari kondisi mental orang-orang tertentu, terlepas dari kepercayaan yang dianut atau ras,” kata dia.
Untuk itu, lanjut dia, umat Islam memiliki kewajiban untuk meluruskan. Meski pun ada Muslim yang tidak mengerti Islam yang justru menjadi ancaman terbesar. Celakanya, mereka melakukan hal-hal dengan membawa nama Islam.
“Karena itu, kita berkonsentrasi apa yang mengikat kita bersama-sama. Dengan demikian, kita akan mampu membuat dunia lebih baik,” tutur dia.